Kemampuan Adaptasi Fisiologis, Kecocokan atau Keracunan - Toksisitas
Fisiologi Tanaman Terhadap Toksisitas
Daftar Isi
Kaidah Kecocokan Fisiologis
Sangatlah bermanfaat apabila melihat dampak fisiologis dari suatu faktor lingkungan untuk membedakan ketidakcocokan dan toksisitas.
Di dalam istilah Ekologi, kecocokan merupakan suatu konsep nilai limit, sepanjang batasannya ditujukan untuk sirkularitas menurut Terborgh, tetapi tautologi ekologi mengesampingkan kaidah fisiologis; kondisi yang baik atau tidak cocok adalah memungkinkan pertumbuhan maksmium bagi kebanyakan spesies.
Sudah barang tentu sejumlah tanaman akan memberikan respon yang kontinyu dalam pembudidayaannya dalam keadaan tingkat pemberian nitrogen yang tinggi, yang tidak akan berguna untuk waktu yang lama atau bahkan merugikan terhadap lainnya menurut Bradshaw et al. tetapi banyak spesies yang nampaknya mampu beradaptasi terhadap habitat yang paling tidak cocok seperti Deschampsia flexuosa menurut Hackett dalam kenyataannya akan tumbuh jauh lebih baik pada keadaan yang lebih baik di dalam budi daya tunggal dan mengesampingkan persyaratan ekologinya pada kemampuan berkompetisi yang rendah dan tolerani yang tinggi terhafap keadaan yang ekstrem.
Deschampsia flexuosa, Wavy hair grass umumnya dikenal sebagai rumput rambut bergelombang, adalah spesies rumput tandan dalam keluarga rumput yang tersebar luas di Eurasia, Afrika, Amerika Selatan, dan Amerika Utara.
Deschampsia flexuosa, Wavy hair grass |
Wavy hair grass, Rumput rambut bergelombang, Deschampsia flexuosa, memiliki daun kurus dan malai halus yang bergetar, terbentuk dari kepala bunga keperakan atau coklat keunguan pada tangkai bergelombang seperti rambut. Daunnya bergerombol dalam jumbai yang rapat dengan tanaman membentuk rumpun yang sangat tussocky, rendah setinggi 5 hingga 20 cm sebelum berbunga, hingga setinggi 30 cm.
Deschampsia flexuosa, Wavy hair grass |
Kisaran Intensitas Adaptasi
Dari kondisi toleransi, kemudian dikenal adanya kisaran intensitas untuk setiap faktor lingkungan dimana sebagian besar spesies sangat cocok secara fisiologis.
Di luar kisaran tersebut, pertumbuhan menurun tetapi dapat terjadi karena dua alasan yang berbeda
Mungkin karena satu pengaruh nyata yang bersidat racun, dikarenakan oleh akibat dari faktor yang berlebihan yang secara aktif mempengaruhi metabolisme. Berlebihnya ion hitam menyebabkan tidak aktifnya beberapa enzim. Pengaruh pengaruh seperti tersebut merupakan bukti terjadinya keracunan.
Dilain pihak di dalam banyak kasus tidak dijumpai kerusakan fisik maupun kerusakan kimiawi yang disebabkan oleh keadaan yang ekstrem, hanya metabolisme yang menjadi lambat, karena defisiensi ion ion nutrien cahata atau air.
Karena tidak terjadi kerusakan yang ditimbulkan dan pemulihan yang sempurna dan cepat dapat terjadi maka pengaruh tersebut sebaiknya dianggap keadaan yang tidak baik atau unfavourable atau ketidaknyamanan.
Tipe Keadaan dari Adaptasi
Dengan kondisi untuk setiap faktor, kemungkina ada empat keadaan
- keadaan yang tidak baik
- Keadaan yang baik
- Keadaan yang netral
- Keadaan yang meracuni
Pada intensitas tertentu pengaruh keadaan akan bervariasi menurut spesies dan dari interaksi faktor faktor lainnya.
Oleh karena itu, intensitas cahaya yang optimum untuk fotosintesis tegantung pada konsentrasikarbon dioksida dan respon terhadap fosfat bervariasi menurut suplai Nitrogen menurut Blair.
Beberapa faktor mungkin kelihatan netral dalam kondisi kondisi laboratorium, tetapi mempunyai pengaruh ekologis yang penting seperrti silikon yang membantu pertumbuhan dan melindungi rumput rumputan dari penggembalaan.
Kemampuan Mendukung dan toksisitas
Arti pembedaan antara kemampuan mendukung dan toksisitas adalah bahwa lingkungan yang tidak baik pada umumnya menyebabkan reduksi pertumbuhan yang tidak spesifik dan adaptasi cenderung tidak langsung seperti pada tanah tanah yang tidak subur, dimana kecepatan tumbuh yang rendah dan unpalatabilitas menjadi penting.
Toksisitas pada umumnya mempunyai pengaruh yang lebih dramatis, memerlukan adaptasi langsung terhadap faktor yang dapat meracuni sehingga memberikan tanda yang jelas diantara spesies yang berdaptasi dan spesies yang tidak beradaptasi.
Sebagai akibatnya, kenaikan sedikit yang terjadi pada kemampuan suatu spesies untuk melawan toksisitas dapat memberikan keuntungan selektif yang lebih besar dalam bersaing daripada kemampuan beradaptasi yang sama terhadap keadaan yang tidak baik.
Meskipun demikian, baik lingkungan beracun maupun lingkungan yang tidak baik, sangat sedikit yang mampu menunjang pertumbuhan, dimana di dalam lingkungan yang lebih baik kebanyakan spesies termasuk banyak spesies yang telah beradaptasi pada keadaan yang ekstrem, mencapai keadaan fisiologi yang optimum, meskipun hanya spesies spesies yang benar benar mampu memanfaatkan sepenuhnya kondisi tersebutlah yang dapat hidup terus dan berlanjut tanpa memperhatikan superioritasnya dalam berkompetisi.
Perbedaan antara keadaan optimum secara fisiologis dan ekologis bagi suatu spesies ada untuk semua faktor lingkungan.
Keadaan ini berarti bahwa secara fisiologis, sebuah tanaman dapat memberikan respons terhadap sebuah faktor dengan intensitas tinggi, tetapi di lapang kompetisi mencegah spesies tersebut untuk tumbuh pada kisaran yang lebih tinggi dari kemampuan dukung secara fisiologis dan karenanya akan dapat beradaptasi pada habitat yang tidak baik.
Di dalam istilah Ekologi keadaan ini menunjukkan perbedaan diantara niche baku spesies itu atau artinya merupakan kisaran lingkungan dimana secara fisiologi, morfologi atau fenologi mampu menempati dan niche yang sesungguhnya bagian dari niche baku yang dilibatkan ke dalam karena kompetisi. Konsep ini kemukakan dengan lengkap oleh Mac Arthur pada tahun 1968.
Respon Individu Untuk Setiap Faktor Lingkungan
Untuk setiap faktor lingkungan, kemudian dapat dibentuk dari respon individu spesies suatu gambaran umum yang memperlihatkan jumlah spesies yang memiliki optimum fisiologi pada berbagai intensitas, tetapi hal ini tidak dapat dikaitkan dengan adanya keadaan lapangan kecuali jika keadaan optimum ekologisnya juga diketahui sebagai akibat dari adanya kompetisi.
Dapat diharapkan kompetisi sumber daya akan terjadi lebih hebat dalam lingkungan yang tidak baik atau tidak cocok daripada dalam lingkungan yang beracun pada keadaan yang pertama pada lingkunga yang tidak baik, spesies ditekan oleh kelangkaan berbagai macam faktor yang diperebutkan atau dikompetisikan sedangkan pada keadaan yang kedua oleh tekanan tekanan yang berbeda lainnya dimana tidak terjadi kompetisi dan sumber daya yang diperebutkan atau dikompetisikan relatif atau lebih terikat pada kekurangan.
Kemudian, dapat diduga bahwa di dalam lingkungan beracun, beberapa spesies yang mampu hidup terus dalam keadaan teracuni akan segera mendominasi lainnya dan bahwa toksisitas kemudian akan mempunyai pengaruh yang lebih besar pada keanekaragaman atau diversitas spesies daripada keadaan yang tidak baik.
Kemampuan Adaptasi Fisiologis, Kecocokan atau Keracunan - Toksisitas |
Study Kasus Rumput dan pH
Data yang baik untuk menguji hipotesis hal ini terkadang sulit diperoleh tetapi untuk perihal ini Penelitian Grime dan Lloyd pada frekuensi spesies spesies rumput pada tanah tanah dengan pH berbeda.pH tanah merupakan faktor yang rumit tetapi secara menyeluruh pH tinggi menunjukkan keadaan yang tidak baik karena akan terjadi defisiensi Fe, P dan unsur lainnya dan pada pH rendah menunjukkan toksisitas terutama untuk unsur Al dan Fe.
Penurunan jumlah spesies rumput yang mencapai optimumnya, terbesar pada keadaan toksik atau pH rendah dibandingkan dengan pada peningkatan keadaan yang tidak baik, dari maksimum spesies pada pH 6, kemudian terjadi penurunan sampai 50% pada pH 8 dan pH 10 serta pada pH 4.
0 Response to "Kemampuan Adaptasi Fisiologis, Kecocokan atau Keracunan - Toksisitas"
Post a Comment