Strobilanthes crispa adalah semak yang berasal dari Madagaskar, dan sekarang ditemukan di Asia Tenggara.
Tanaman Strobilanthes crispa merupakan anggota dari keluarga Acanthaceae. Di Indonesia dikenal sebagai Keci Beling atau Keji Beling dan dikenal sebagai pokok pecah kaca atau pokok pecah beling di Malaysia dan Bayam karang di Singapura.
Bahasa daerah lain menyebutnya pecah beling, enyoh kilo, penulisan kecibeling atau kejibeling di Indonesia.
Daunnya digunakan secara tradisional untuk pengobatan kanker dan diabetes, biasanya diminum sebagai teh atau infus daunnya
|
Strobilanthes crispa Blume, Daun Keji Beling yang Berkhasiat Herbal |
Scientific name Strobilanthes crispa
Family Acanthaceae
Common name Black Face General, Bayam Karang
Sekilas Info
|
Strobilanthes crispa Blume |
Tanaman Strobilanthes crispa saya foto di Bekasi, ada yang di Narogong dan ada yang di Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Nama Populer - Pop name : Keji Beling, Keci Beling, Bayam Karang, Pecah beling
Nama Latin - Latin Name : Strobilanthes crispa Blume
Family : Acanthaceae
Origin - Daerah Asal : Madagascar
Letak Landscape : Tanaman pagar, tanaman obat
Tipe Tanaman Hias : tanaman hias daun dan bunga
Propagasi perbanyakan : Stek, Biji dan cangkok
Media Tanam : Tanah Kebun
Perlakuan khusus : Pemangkasan dan Pemupukan
Ciri Ciri dan Identifikasi Tanaman
|
Strobilanthes crispa Blume
|
Keji beling adalah tumbuhan semak yang tingginya mencapai 1-2 m bahkan hingga 3 m. Batangnya beruas, bentuknya bulat, berambut kasar, dan warnanya hijau.
Habitus Tanaman
Tinggi Tanaman : hingga 3 meter
Diameter Tajuk : hingga 2 meter
Tanaman herba batang menggandung air sukulen saat muda dan berkayu saat tua serta sedikit bersemak
Batang dan Percabangan
Percabangannya yang menyentuh tanah dan keluar dari akar sehingga bisa dipisahkan dari tanaman induk. Sementara itu, daunnya tunggal, bertangkai pendek, dengan duduk daun yang berhadapan.
Daun Tanaman
|
Strobilanthes crispa Blume, Daun Keji Beling yang Berkhasiat Herbal |
Bentuk daun - Leaf Shape : Lanset, ovate
Susunan daun - Leaf Arrangement : Pinnate
Susunan daun Leaf Arr. on Stem : Berseling
Tulang daun - Leaf Venation : Menyirip
Pinggir daun - Leaf Margins : bergerigi
Pangkal daun : meruncing
Ujung daun - Leaf Tip : meruncing
Warna daun - Leaf Colour : hijau tua
Tangkai daun atau petiole : pendek
Ukuran daun - Leaf Size :
Panjang : 10 - 15 cm
Diameter : 2 - 5 cm
Permukaan daun : sedikit kasar seperti berbulu
Helaian daunnya lanset, memanjang atau hampir jorong, tepinya bergerigi, dengan ujung dan pangkalnya yang meruncing, kedua permukaanya kasar. Pertulangan daunnya menyirip dan berwarna hijau. Akarnya tunggang dan berwarna coklat muda.
Bunga Tanaman
Tipe pembungaan letak bunga pada batang pada ujung batang (flors terminalis)
Warna bunga kuning
Perbungaannya majemuk dan berkumpul pada bulir padat. Mahkota bunga berbentuk corong, terbagi lima, berambut, dan berwarna kuning atau ungu. Benang sarinya berjumlah empat, berwarna putih, dan kuning.
Buah Tanaman
Buahnya berbentuk gelondong, dan berisi 2-4 biji. Bijinya bulat, pipih, kecil-kecil, dan berwarna coklat.
Kesesuaian Lahan dan Adaptasi
Ketinggian tempat altitude : 1 - 1800 m DPL
Kesesuaian suhu : 15°C - 34°C
Kesesuaian tanah : Tanah subur
Kesesuaian curah hujan : 1600 - 3000 mm per tahun
Kesesuaian cahaya : Semi Shade, Full Sun
Pertumbuhan Tanaman : Moderat
Kebutuhan Air : Moderat
Kebutuhan Perawatan : Pemangkasan
Perbanyakan Tanaman
Stek dan biji, Cangkok
Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Class : Asterids
Order : Lamiales
Family : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Species : Strobilanthes crispa
Binomial name
Strobilanthes crispa Blume
Sinonim
Hemigraphis crispa (L.) T.Anderson
Ruellia crispa L.
Sericocalyx crispus (L.) Bremek
Tanaman lain yang juga dinamai Keji Beling di Indonesia adalah kembang bugang Clerodendrum calamitosum diserupakan dengan tumbuhan dengan Keji beling. Walaupun demikian, keji beling dan kembang bugang berbeda familia, yang mana kembang bugang berada di famili Verbenaceae bahwa ada kepustakaan yang menamai kembang bugang dengan keji beling atau keci beling.
Selain itu, sambang getih, Hemigraphis colorata yang berkerabat dekat dengan sambiloto juga disebut keji beling dalam bahasa Jawa
Baca juga artikel :
Manfaat Tanaman
Manfaat Strobilanthes crispa Blume banyak ditanam sebagai tanaman pagar yang kaya khasiat sebagai tanaman herbal.
Di Malaysia dan Indonesia, keji beling ini digunakan untuk anti diabetes, diuretik, antisipilis, antioksidan, dan antimikroba, dan laksatif.
Umumnya diseduh untuk dijadikan teh. Zat kalium dari tumbuhan ini menyebabkan tumbuhan ini menyebabkan diuretik, sehingga dapat melarutkan batu yang terbentuk dari garam kalsium oksalat pada kantung empedu, kantung kencing, dan ginjal. Kecibeling juga diketahui mengandung polifenol, katekin, kafeina, tanin, dan vitamin.Adanya kandungan asam silikat menyebabkan penderita gastritis dilarang meminum rebusan keji beling. Untuk mengurangi rangsangan pada lambung, lebih baik sewaktu merebus keji beling, dicampur dengan daun wungu.
Tumbuhan ini dibuktikan hanya beracun terhadap kanker usus dan hati, tidak merusak sel sehat. Selain itu, diketahui tumbuhan ini lebih efektif membunuh sel kanker ketimbang obat-obatan kanker konvensional seperti tamoksifen, doksorubisin, paklitaksel, dan dosetaksel. efek sitotoksisitas sitosterol yang diisolasi dari kejibeling, suatu bahan tanaman obat, pada beberapa kultur sel kanker. Hasil penelitian menunjukkan senyawa daun kejibeling sebagai obat ampuh pencegah pertumbuhan sel kanker tanpa membunuh sel normal.
Keci Beling sesuai kutipan dari maranatha.edu, mengandung zat-zat kimia, antara lain kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polilenoi.
Kandungan Kalium yang tinggi dalam Keci Beling berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal, dan kandung kemih.
Selain Kalium, kandungan Natrium juga tinggi dan berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume darah.
Kandungan Kalsium juga tinggi dan berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.
Kandungan kalium dalam daun kejibeling, dikutip dari ipb.ac.id, juga dapat mengatur sekresi insulin dari pankreas. Apabila penderita diabetes mengkonsumsi daun keci beling, maka akan memperoleh asupan kalium yang cukup untuk meningkatkan sekresi insulin.
Peningkatan sekresi insulin dapat menstabilkan kadar glukosa dalam darah. Selain itu, efek diuretik pada daun kejibeling juga menyebabkan kadar glukosa dalam darah menurun.
Daun keci beling, juga memiliki kandungan kalium yang berperan pada mekanisme penurunan tekanan darah, yang mana kalium yang tinggi dalam darah akan menyebabkan penurunan kontraksi otot polos vaskuler yang kemudian menyebabkan penurunan aldosteron dan penurunan kontraksi dari miokardium. Penurunan kontraksi dari miokardium ini kemudian akan menyababkan penurunan tekanan darah.
Lokasi Pemotretan
Lokasi pemotretan di Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Detail :
Camera maker : Nikon Corporation
Camera model : Nikon D750
F Stop : f/5.6
Exposure time : 1/125 sec.
ISO Speed : ISO 250
Focal lengh : 120 mm
Lens :
Nikon AF-S 24 - 120 mm F/2.8G IF-GED VR NIKKOR
Kamus Identifikasi tumbuhan dan tanaman serta Sumber Informasi untuk Pengenalan Tumbuhan dan Tanaman
Planter and Forester
Here you will learn what is important, it gives you a link to an interesting web page: backlink
ReplyDelete