Kuau Raja, Great Argus, Argusianus argus, Burung Maskot Fauna Identitas Sumatera Barat
Burung Kuau Raja
Daftar Isi
Informasi Satwa
Kuau Raja, Great Argus, Argusianus argus Linnaeus 1766. Burung Kuau Raja termasuk ordo Galliformes dan family Phasianidae.
Kuau Raja (Argusianus argus argus Linnaeus, 1766) merupakan burung yang tergolong ke dalam suku Phasianidae. Burung jenis ini memiliki bulu sayap dan ekor yang panjang dengan tanda menyerupai mata (Holmes 1990).
Penyebaran populasi kuau raja terbatas pada daerah Sumatera dan Borneo (MacKinnon dan Phillipps 1993). Kuau raja (A. argus argus) hidup di hutan primer dan sangat intoleran terhadap gangguan seperti perusakan hutan (Lambert dan Collar 2002).
Menurut Bureau of Land Management (2004) habitat kuau raja terus mengalami
perubahan baik oleh sebab alami maupun akibat kegiatan manusia. Hal ini menyebabkan populasi kuau raja terus mengalami penurunan. Beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya populasi kuau raja antara lain berkurangnya habitat akibat penggunaan lahan dan kerusakan oleh manusia serta semakin besarnya tingkat perburuan liar baik untuk diambil bulu maupun telurnya. Wong (1985) menyatakan bahwa kuau raja sangat rentan terhadap gangguan stres yang disebabkan perubahan lingkungan.
Sekilas Info Satwa
Kuau Raja merupakan burung solitare alias suka menyendiri dan hanya bertemu anggota Kuau Raja yang lain saat musim kawin untuk berkembang biak. Kuau Raja Betina meletakkan 2 -3 telur yang diletakkan dalam sarang yang dibangun di pohon.
Kuau Raja, Great Argus, Argusianus argus, Burung Maskot Fauna Identitas Sumatera Barat |
Nama Populer - Pop name : Kuau Raja, Great Argus
Nama Latin - Latin Name : Argusianus argus
Family : Phasianidae
Origin - Daerah Asal : Indonesia, Sumatera dan Kalimantan
Ciri khas : Bermotif mata di bulu bulu dan membuka seperti merak
Keunikan : Memiliki pola bukat bulat di bulu ekor
Burung Kuau Raja ditetapkan sebagai Maskot Fauna Identitas Provinsi Sumatera Barat. Status IUCN adalah Near Threatened (NT) atau hampir terancam punah dan dilindungi. Burung ini memakan buah buahan dan serangga dengan penyebarannya di Sumatera dan Kalimantan
Ciri Ciri dan Identifikasi Satwa
Ciri ciri dan identifikasi dari Kuau Raja.Kuau raja merupakan satwa diurnal yang berarti semua perilaku dilakukan pada siang hari.
Kuau Raja, Great Argus, Argusianus argus |
Perilaku Bergerak, Perilaku bergerak yang dimaksud yakni saat kuau raja terlihat berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya baik dengan cara berjalan, berlari, terbang ataupun melompat.
Kuau raja berjalan dengan menggerakkan kedua tungkai secara bergantian dengan kepala menghadap kedepan sambil mengamati lingkungan sekitar.
Kuau raja berlari menggunakan kedua tungkai seperti sedang berjalan namun gerakannya lebih cepat dengan kepala sedikit ditundukkan. Perilaku bergerak dengan cara berlari hanya dilakukan saat kuau raja merasa terancam, kuau raja akan berhenti berlari sesaat gangguan yang dimaksud dianggap sudah tidak ada.
Kuau raja terbang dengan mengambil sedikit awalan yakni diam sejenak sambil menengadahkan kepala ke atas atau menundukkan kepala ke bawah sesuai lokasi yang ingin dituju. Kemudian mengepakkan kedua sayap agar dapat menuju lokasi yang diinginkan meskipun aktifitas terbang jarang dilakukan oleh Kuau Raja.
Bulu Kuau Raja, Great Argus, Argusianus argus yang mirip Mata 100 |
Perilaku bersuara yakni perilaku dimana terjadi rangkaian gerak untuk menghasilkan suara yang dikeluarkan untuk tujuan tertentu. Perilaku bersuara merupakan salah satu perilaku sosial yang dilakukan kuau raja dalam rangka menjalin komunikasi antar individu (Winarto 1993). Suara kuau raja sangat nyaring
dan dapat terdengar hingga jarak 1 km (Davison 1981a). Kuau raja berkomunikasi dengan sesama jenisnya bertujuan untuk menandakan keberadaan atau mencurigai sesuatu.
Hasil penelitian Zulfikar (2013) di habitat alami kuau raja menyebutkan bahwa kuau raja memiliki 3 tipe variasi suara yang dikeluarkan yaitu “kuu..wau”, “wouw..wouw..kuuwau” dan “wau.. wau”
Davison (1981b) dan Nijman (1998) menyebutkan bahwa tipe panggilan dapat dipengaruhi waktu dan musim kawin, biasanya pada musim kawin panggilan yang dikeluarkan berbeda dan cenderung memiliki frekuensi lebih tinggi. Hal ini juga
berlaku pada merak hijau, dimana yang memengaruhi perilaku bersuara adalah jarak gangguan terhadap individu burung, kondisi lingkungan serta kondisi sumberdaya yang memengaruhi keberadaan individu itu sendiri (Sativaningsih 2005).
Baca juga artikel :
Menelisik tubuh dilakukan kuau raja dengan membengkokkan kepala kearah bagian tubuh yang akan ditelisik lalu menggunakan paruh untuk mengigit dan menarik sampai ke ujung bulu pada bagian tubuh yang sedang ditelisik seperti sayap, leher, punggung, bulu hias dan ekor terkadang diiringi dengan menggetarkan tubuhnya.
Gerakan gerakan yang dilakukan berupa menarik secara vertikal maupun horizontal. Kuau biasanya akan merenggangkan bulunya dan mengangkat ekor untuk memudahkan aktivitas menelisik. Menelisik bulu merupakan kegiatan yang bertujuan membersihkan dan merapikan bulu yang berada di permukaan tubuh dengan menggunakan paruh.
Perilaku menelisik bulu pada kuau raja merupakan salah satu bentuk perilaku memelihara tubuh (Zulfikri 2013). Perilaku menelisik mulai dilakukan saat kuau masih berada di tenggeran tidur dipagi hari hingga saat sedang istirahat.
Burung melakukan aktivitas seperti menelisik bulu bertujuan untuk memelihara tubuh agar bulu tetap rapi, mengkilap dan segar karena bulu merupakan bagian paling utama yang dimiliki oleh burung yang berfungsi sebagai pelindung tubuh, terbang mencari makan, mengerami telur dan sebagai daya tarik untuk lawan
jenisnya (Takandjandji dan Mite 2008).
Habitat Satwa
Habitat endemik dari Kuau Raja, Greay Argus, Argusianus argus di daerah hutan sekunder dan hutan dengan kanopi tidak terlalu tinggi.Kuau Raja, Great Argus, Argusianus argus |
Penyebaran Satwa
Penyebaran satwa Kuau Raja endemik di Indonesia khususnya di daerah Sumatera dan Kalimantan.Kita patut berbangga karena habitat Satwa Kuau Raja atau Great Argus hanya ada di Indonesia.
Morfologi Satwa
Kuau Raja atau dalam nama ilmiahnya Argusianus argus adalah salah satu burung yang terdapat di dalam suku Phasianidae. Kuau Raja mempunyai bulu berwarna cokelat kemerahan dan kulit kepala berwarna biru. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 200cm.
Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu tengkuk berwarna kehitaman. Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan bintik-bintik besar menyerupai mata serangga atau oceli.
Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, panjangnya sekitar 75cm, dengan jambul kepala berwarna kecokelatan. Bulu ekor dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit oceli.
Populasi Kuau Raja tersebar di Asia Tenggara. Spesies ini ditemukan di hutan tropis Sumatra, Borneo dan Semenanjung Malaysia.
Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu sayap dan ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu sayapnya dibuka membentuk kipas, memamerkan "ratusan mata" di depan pasangannya. Nama binomial spesies ini diberikan oleh Carolus Linnaeus, berdasarkan dari raksasa bermata seratus bernama Argus di mitologi Yunani. Burung betina menetaskan hanya dua telur saja.
Perilaku Makan Satwa
Perilaku makan satwa ini lebih menyukai Buah buahan dan Serangga. Perilaku makan kuau raja terbagi dalam dua tipe yaitu makan bergerak berpindah dan makan pada titik tertentu. Makan bergerak berpindah memiliki pola pergerakan kurang lebih dimulai dengan berjalan 1- 3 langkah, kemudian diam sejenak lalu mengais makanan di permukaan tanah dan mematuk makanan.
Kuau raja dalam memperoleh makanan, seringkali mengais menggunakan paruhnya beberapa kali pada permukaan tanah ataupun pada tempat pakan yang tersedia untuk memilih makanan yang kemudian akan dipatuk dan ditelan.
Perilaku Reproduksi Satwa
Perilaku reproduksi yang unik dari Kuau Raja, Great Argus. Burung Kuau raja merupakan burung yang solitare dan hanya bertemu anggota dalam komunitas untuk berkembang biak.Kuau Raja Betina meletakkan 2 - 3 telur yang diletakkan dalam sarang yang dibangun di atas peppohonan.
Kuau Raja, Great Argus, Argusianus argus |
Klasifikasi Taksonomi Satwa
Klasifikasi Taksonomi SatwaKingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Galliformes
Family : Phasianidae
Subfamily :
Genus : Argusianus
Species : Argusianus argus
Binomial name
Argusianus argus Linnaeus 1766
Sinonim
Status Konservasi Satwa
Status konservasi Satwa Kuau Raja atau Great Argus adalah Hampir Terancam, Near Threatened - NT dan dari Undang Undang termasuk satwa dilindungi.Kuau raja (A. Argus argus) dilindungi berdasarkan Permen LHK Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 dan tercantum dalam kategori Appendix II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) serta berstatus near threatened yakni mendekati terancam punah menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources)-Redlist. Upaya pelestarian kuau raja harus dikembangkan secara serius agar populasinya dapat pulih dan lestari. Salah satu upaya pelestarian yang dapat dilakukan yakni konservasi ex situ melalui penangkaran. Konservasi ex situ adalah konservasi yang dilakukan di luar habitat alami keanekaragaman hayati tersebut (Soekotjo 2001).
Informasi Pemotretan
Lokasi pemotretan di Kubah Barat, Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah - TMII
Detail :
Camera maker : Nikon Corporation
Camera model : Nikon D750
F Stop : f/4
Exposure time : 1/1000 sec.
ISO Speed : ISO 2500
Focal lengh : 120 mm
Lens :
Nikon AF-S 24 - 120 mm F/2.8G IF-GED VR NIKKOR
Kamus Identifikasi Flora dan Fauna serta Sumber Informasi untuk Pengenalan Flora dan Fauna
Planter and Forester
Dilarang meng copy dokumentasi foto tanpa ijin
0 Response to "Kuau Raja, Great Argus, Argusianus argus, Burung Maskot Fauna Identitas Sumatera Barat"
Post a Comment