Eksotika Buah Nusantara, Keanekaragaman Buah yang Luar Biasa
Eksotika buah nusantara
The International Fruit Day, 1 Juli 2021
Beragam buah dengan segala keunikannya tumbuh subur di Indonesia.
Karakteristik itu nyatanya belum mendongkrak pamor buah Tanah Air di kancah dunia. Unggul sebagai produsen, tetapi tenggelam sebagai pengekspor. Kelimpahan buah juga belum mendorong konsumsi
Menilik kiprah pelaku dan ragam perbuahan sejak hulu hingga hilir, amboi, terbayanglah potensinya yang begitu hebat. Korporasi buah bertumbuh. Petani buah, asalkan rajin, punya penghidupan. Buah-buahan dengan variasi yang kaya ditemukan dari Sabang sampai Merauke.
Sayangnya, Vietnam dan Thailand, umpamanya, masih lebih unggul di kancah Asia Tenggara. Buah lokal tergerus di pasar Indonesia karena serbuan komoditas serupa dari luar. Untuk itu, harian ”Kompas” menjajaki potensi dan kompleksitas pengembangan buah-buahan di Indonesia.
Beragam tulisan pada edisi khusus ini merupakan hasil liputan tim Jelajah Buah Nusantara Harian ”Kompas” yang dilakukan secara intensif sejak awal Mei hingga pertengahan Juni 2021 dengan mendatangi sejumlah sentra buah di sejumlah daerah di Indonesia. Pemuatannya telah dimulai pada 1 Juli 2021 bertepatan dengan Hari Buah Internasional.
Pepaya, Carica papaya |
Tujuan Jelajah Buah Nusantara ini ialah menawarkan perspektif lebih luas dalam melihat kekayaan buah-buahan Indonesia, termasuk perspektif industri, kearifan lokal, lingkungan, dan budaya. Selamat membaca.
Pepaya, mangga, pisang, jambu
Dibawa dari Pasar Minggu
Di sini banyak penjualnya
Di sana banyak pembelinya (Bing Slamet, 1962)
Demikian penggalan lagu ”Pepaya Mangga Pisang Jambu” dalam buku Pasar Minggu Tempo Doeloe: Dinamika Sosial Ekonomi Petani Buah 1921-1966 yang ditulis Asep Suryana terbitan LIPI Press tahun 2012.
Terdengar sepele mungkin. Boleh jadi karya itu dianggap sekadar lagu anak. Kenyataannya, nyanyian tersebut punya makna jauh lebih dalam mengenai rekaman sosial tentang jayanya Pasar Minggu. Pertanian buah era 1950-1966 yang diketahui meluas di kawasan Pasar Minggu. Dituturkan pula soal buah buahan yang dijual dari besar, warna, dan rasanya yang tak sama. Tentu saja, harga buahnya menjadi rendah. Buah-buahan itu juga tak dapat dijual di luar negeri seperti Singapura.
Pisang, Musa paradisiaca |
Dalam buku itu juga dijelaskan majalah Pandji Poestaka Nomor 59 Tahun 1933 yang memuat ulasan hasil perkebunan yang berpeluang ditingkatkan hingga berkali-kali lipat. Sinkron dengan kondisiterkini, Pasar Minggu merepresentasikan Indonesia soal centang perenang buah-buahan. Betapa sejak masa kolonialisme, pemangku kepentingan masih saja berkutat soal Indonesia yang sarat akan peluang untuk mengembangkan sektor itu sekaligus kendalanya.
Mangga, Mangifera indica |
Pendiri dan Chief Executive Officer PT Nusantara Segar Global (NSG) Margareta Astaman dalam presentasinya menegaskan eksotisme buah-buahan Nusantara. ”Latar kami memulai ekspor adalah data tahun 2014 mengenai eksportir dan produsen buah-buahan eksotis dunia,” katanya.
Data itumencantumkanIndonesia sebagai produsen buah eksotis ketiga terbesar di dunia. Mirisnya, Indonesia tak tercantum dalam 10 besar eksportir, kalah dari negara-negara seperti Peru, Belgia, dan Meksiko, yang produksinya di bawah Indonesia.
Jeruk Keprok, reticulata |
”Buah-buah segar yang menarik diproduksi di Indonesia, seperti alpukat, jambu, durian, mangga, nanas, dan pepaya,” kata Margareta. Buah-buahan itu, kata Margareta, bahkan berlimpah di Tanah Air. Kendalanya, metode pertanian umumnya konvensional.
”Mungkin karena Indonesia subur, lempar biji pun tumbuh. Perawatan jadi tak optimal. Produksi besar,tetapi kuantitas berkriteria ekspor amat rendah,” katanya.
Potensi Indonesia jelas luar biasa. Kuncinya, wilayah yang sangat luas dan punya produk unggulan sepanjang tahun.
Chief Operating Officer Tanihub Group Sariyo juga mengungkapkan potensi pasar buah-buahan di Indonesia amat besar. ”Populasi sekitar 270 juta jiwa. Mayoritas muda sehingga permintaan pangan selalu meningkat,” ujarnya.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Rahmat Budiarto mengatakan, dirinya bersama dosen Politeknik Negeri Jember, Dian Galuh Pratita, telah melakukan penelitian berjudul ”Kinerja Ekspor Jeruk Indonesia (2010-2020)”. Riset itu menggunakan data sekunder dari International Trade Center.
”Ruang lingkupnya, lemon dan nipis. Hasilnya, di ASEAN, Indonesia masuk lima besar eksportir jeruk itu. Tren daya saingnya naik dua tahun terakhir,” katanya. Namun, Indonesia masih dalam tahap pengenalan ekspor ke pasar dunia.
Indonesia kalah dengan Vietnam yang sudah masuk tahap kematangan. Direktur JenderalHortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengungkapkan, besarnya potensi buah-buahan Nusantara ditunjukkan dengan variasi yang begitu banyak. Alpukat saja terdiri atas lebih dari 20 varietas. ”Buah-buahan yang kami kembangkan budi dayanya cukup banyak dengan fokus pasar ekspor, yaitu durian, jeruk, mangga, alpukat, lengkeng, manggis, dan pisang,” katanya.
Peluang itu juga diindikasikan dengan nilai ekspor buah-buahan yang meningkat sebesar 282 juta dollar AS pada tahun 2019 menjadi 389 juta dollar AS pada tahun 2020.
Jeruk Keprok Indonesia |
Distribusi Belum memadai
Potensi demikian besar, tetapi konsumsi yang tak memadai menimbulkan ironi. Menurut BPS, pada Maret 2020 konsumsi buah nasional per kapita sehari sebesar 88,56 gram. Sementara takaran ideal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 150 gram per kapita per hari.
Pandemi nyatanya tak meningkatkan konsumsi buah hingga taraf memadai. Padahal, buah-buahan dapat meningkatkan imunitas.
Hal tersebut tergambar dari survei daring via media sosial yang dilakukan tim peneliti dari Puslitbang Hortikultura Balitbang Pertanian Kementan. Penelitian pada 1-4 Mei 2020 itu melibatkan 837 responden.
Hasilnya, 99,64 persen responden percaya mengonsumsi buah-buahan dapat meningkatkan imunitas. Namun, hanya 39,28 persen responden yang meningkatkan konsumsi buah saat pandemi. Sebanyak 48,02 persen menyatakan
konsumsi buah tak berubah dan 12,69 persen lainnya justru menurun.
Peneliti Puslitbang Hortikultura Adhitya Marendra Kiloes menyampaikan, konsumsi buah yang tak meningkat signifikan bisa disebabkan masyarakat belum merasa buah sebagai kebutuhan pokok.
Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association Rita Ramayuli menuturkan, buah berkontribusi besar sebagai sumber serat yang diperlukan tubuh. Dalam sehari, tubuh setidaknya memerlukan asupan serat sekitar 25-30 gram.
Kebutuhan konsumsi buah akan semakin meningkat jika seseorang sedang sakit dan tubuh kehilangan mikronutrien. Untuk mengganti mikronutrien, buah menjadi
alternatif yang baik.
Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan panduan gizi seimbang saat pan
demi. Bahkan, sebelum pandemi, panduan gizi seimbang sudah sering digemakan melalui konsep ”Isi Piringku”.
Tim Ahli Subdirektorat Pengelolaan Konsumsi Gizi Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Dewi Astuti menyampaikan, promosi dan kampanye pemenuhan gizi seimbang selama masa pandemi semakin ditingkatkan termasuk
mengonsumsi buah.
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati. Beragam tanaman dan buah-buahan tumbuh subur di Indonesia. Pada umumnya kita sudah mengenal buah-buahan yang lazim kita konsumsi sehari-hari. Ada beberapa buah yang asing bagi kita, tetapi merupakan buah lokal Indonesia. Buah lokal Indonesia ada beberapa yang sudah langka atau sulit ditemukan.
Sejumlah Buah-buahan yang biasa dikonsumsi di Indonesia
Sawo. Acraz zapota, Manilkara zapota |
Sawo
Sawo berguna untuk menurunkan kadar gula darah dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Melon |
Melon
Hampir 90 persen kandungan dari daging buah melon adalah air sehingga buah ini efektif juga untuk mencegah dehidrasi.
Mangga, Mangifera indica |
Mangga
Tak hanya nikmat disantap, mangga juga kaya gizi, termasuk mengandung banyak vitamin, seperti vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.
Buah Naga |
Buah Naga
Buah dengan tampilan luar seperti sisik naga ini dikenal kaya antioksidan, bahkan
dipercaya membantu pencegahan dan penanganan kanker
Strawberry |
Stroberi
Tak hanya kaya vitamin C, stroberi juga berguna untuk mengontrol gula darah dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Semangka. Water Melon |
Semangka
Buah yang dapat dikonsumsi langsung atau dalam bentuk jus ini dapat menurunkan kolesterol.
Star fruit, Belimbing, Aerrhoa carambola |
Belimbing
Buah berbentuk bintang ini memiliki manfaat membantu menurunkan berat badan, juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Salak, Salacca edulis |
Salak
Salak yang kaya serat dan vitamin juga membantu meredakan berbagai gangguan pencernaan.
Buah Sirsak, Annona muricata |
Sirsak
Buah yang memiliki rasa manis asam ini kerap dimanfaatkan sebagai pengurang
gejala flu.
Manggis, Garcinia mangostana |
Manggis
Kandungan vitamin C dan asam folat yang terkandung memberi manfaat tinggi untuk menanggulangi penyakit kronis
Terong Belanda
Buah berwarna merah dan kuning ini adalah sumber vitamin A dan C, juga kaya kalsium, zat besi, dan fosfor
Delima, Punica granatum |
Delima
Buah dengan kumpulan biji merah ini diyakini mampu mencegah alzheimer dan memperkuat imunitas.
Buah nangka, Artocarpus integra |
Nangka
Nangka, Artocarpus integra dapat membantu melawan peradangan, tetapi konsumsinya harus diperhatikan agar tidak berdampak buruk.
Durian, Durio zibhetinus |
Durian
Durian meski aromanya menyengat namun termasuk buah yang banyak dicari.
Pisang,Musa paradisiaca |
Pisang
Pisang, selain kaya potasium, juga cocok disantap sebelum berolahraga
Jeruk Keprok, Citrus reticulata |
Jeruk
Jeruk termasuk buah yang paling banyak dikonsumsi dengan vitamin C tinggi.
Apel Fuji |
Apel
Apel memiliki manfaat serat larut dan baik untuk jantung
Kelapa, Cocos nucifera |
Kelapa
Kelapa dapat mengembalikan kesegaran. Laris dijual dalam bentuk kelapa
muda.
Kedondong rasanya yang masam cocok dijadikan rujak
Matoa, Pometia pinnata |
Matoa
Matoa tersebar hampir merata di Papua sehinggamenjadi buah khasnya
Sejumlah Buah-buahan Eksotik Lokal Khas Indonesia
Buah Buni, Antidesma bunius |
Buni
Buah buni bergerombol dalam satu tandan menyerupai cranberry. Warna buah muda kekuningan dan buah matang merah kehitaman. Teksturnya sangat berair. Biasanya buah buni dijadikan rujak dan
Flacourtia inermis Roxb, Lobi Lobi |
Lobi-lobi
Buah lobi-lobi memiliki rasa cenderung asam dan sedikit manis. Buah lobi-lobi pada umumnya dapat diolah menjadi rujak, manisan, asinan, dan selai.
Buah menteng, kemundung, kepundung, Baccaurea racemosa |
Menteng
Buah menteng, kemundung, kepundung, Baccaurea racemosa bentuknya mirip buah duku. Dagingnya sedikit karena bijinya besar. Rasa buah biasanya masam, tetapi ada juga yang manis.
Buah gandaria, jatake alias Bouea macrophylla |
Gandaria
Buah gandaria/ jatake (Bouea macrophylla) seperti mangga bulat yang kecil dan berwarna kuning oranye ketika sudah matang. Bijinya berwarna ungu kemerahan. Buah gandaria memiliki rasa masam-manis.
Kelubi atau Eleiodoxa conferta |
Kelubi
Buah kelubi memiliki rasa yang cenderung asam tetapi menyegarkan. Kelubi tumbuh di rawa-rawa dan merupakan buah khas Bangka. Buah kelubi dapat diolah menjadi manisan, dan sebagai campuran sambal terasi.
Manggis Putih |
Manggis Putih
Manggis putih banyak dijumpai di daerah Lingsor, Lombok Barat, NTB. Kulit dan buahnya berwarna putih, berubah menjadi merah keunguan saat matang. Rasa buah manis segar seperti manggis pada umumnya.
Buah mundu, baros, klendeng, mamundung, jawura alias Garcinia dulcis |
Mundu
Buah mundu/baros/klendeng/mamundung/jawura (Garcinia dulcis) berkerabat dengan manggis. Bentuk buah bulat hingga oval, diameter 5-8 cm. Kulit berwarna
kuning terang dan oranye saat matang. Rasanya asam dan manis.
Rukam atau rukem Flacourta rukam |
Rukam
Rukam, rukem, Flacourta rukam tumbuh di daerah tropis basah. Tinggi pohon dapat mencapai 20 meter. Rasa buah rukem agak sepat atau masam.
Buah bisbul,Diospyros blancoi |
Bisbul
Buah bisbul, Diospyros blancoi, mentega lemak memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Buah bisbul dapat dijadikan rujak dan dapat dinikmati sebagai campuran minuman.
Stelecocarpus burahol - Kepel, Burahol |
Kepel
Buah kepel, burahol banyak ditemui di Yogyakarta. Kulit buah berwarna coklat tua saat matang. Daging buah kuning kecoklatan. Rasanya manis dan mengandung saponin, polifenol, dan flavonoida.
Artocarpus lanceifolius Kelendang |
Kelendang
Buah Kelendang bentuknya seperti buah nangka, tetapi memiliki warna daging buah yang berbeda. Rasanya seperti kombinasi rasa buah nangka dan buah manggis.
Matoa, Pometia pinnata |
Matoa
Buah matoa memiliki rasa manis seperti campuran dari rasa durian, kelengkeng, dan rambutan. Buah matoa berwarna merah keunguan dengan sedikit warna hijau. Disebut juga Kelengkeng Papua.
Wanyi
Buah wanyi memiliki rasa perpaduan manis dan asam. Buah wanyi yang sudah tua/masak kulit buahnya tetap berwarna hijau dan memiliki aroma seperti nangka.
Buah kemang, Mangifera kemanga di pasar Bubulak Bogor |
Kemang
Buah kemang, Mangifera kemanga yang matang memiliki tekstur lembek, rasanya sangat asam dan sedikit manis. Kemang dapat diolah sebagai jus, sirup, asinan, serta campuran rujak dan sambal.
Buah Melastoma malabatricum, Keramunting, Harmonting |
Harimonting
Buah yang kulitnya seperti beludru (tidak licin mengilat ini) memiliki rasa manis. Harimonting/kemunting bila sudah masak, kulitnya berwarna ungu.
Sumber : Kompas, Minggu, 4 Juli 2021
0 Response to " Eksotika Buah Nusantara, Keanekaragaman Buah yang Luar Biasa"
Post a Comment