Seri Buah
Jeruk Dekopon
jeruk paling enak yang ada saat ini.
 |
| Jeruk Dekopon |
Kali ini kebetulan membeli Buah Jeruk Dekopon di salah satu warga di Kemang Pratama, Bekasi dan diantar sesuai pesanan.
Buah Jeruk Dekopon dikemas dalam kantong kertas yang rapi dan masih segar, terlihat dari tangkai buah yang masih segar.Nama dekopon berasal dari gabungan kata deko yang berarti cembung dan pon dari kata ponkan, salah satu jeruk induknya.
Jeruk asal jepang itu tampak segar dan kulitnya bersih. Jeruk keprok Dekopon atau biasa disebut jeruk keprok Jepang, Jeruk asal Jepang yang kini tengah menjadi primadona itu memiliki harga jual yang cukup tinggi karena manis dan tanpa biji, selain juga berbuah sepanjang musim.
 |
| Jeruk Dekopon |
Nama Populer - Pop name : Jeruk Dekopon
Nama Latin - Latin Name : Citrus reticulata ‘Shiranui’
Family : Rutaceae
Origin - Daerah Asal : Jepang
Lokasi Pembelian : Pedagang Buah Kemang Pratama
Harga per Kg : Rp. 90.000 per kg
Rasa Buah : Asam, Manis, segar, tekstur mirip buah Jeruk Bali
Jumlah Per kg : 4 - 5 buah Per kg
Penyimpanan : Suhu ruangan
Catatan lain : Kulit tebal
Nama Jeruk Dekopon sebenarnya adalah merek dagang. Nama asli jeruk dekopon adalah shiranui.
Cerita tentang Dekopon, Jeruk Dekopon memiliki sejarah yang menarik, meskipun merupakan buah yang relatif baru. Dekopon pertama dikembangkan di Jepang pada tahun 1972 oleh stasiun penelitian pemerintah. Meskipun stasiun penelitian tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang istimewa, seorang petani dikatakan telah mencuri sebatang pohon dan memperbaikinya sebelum memperkenalkannya ke pasar.
Pada awalnya nama Dekopon adalah merek dagang, tetapi kesepakatan akhirnya dicapai untuk menciptakan standar yang harus digunakan oleh petani untuk menyebut buah mereka dengan nama ini. Dekopon telah terbukti sangat populer sehingga sekarang ditanam di negara-negara di luar Jepang, termasuk Brasil dan Korea Selatan. Mereka pertama kali datang ke Amerika Serikat pada tahun 1998 dan ditanam secara luas karena rasanya yang enak.
 |
| Jeruk Dekopon |
Di Jepang, jeruk shiranui biasanya diberi nama sesuai daerah produsennya. Contohnya shiranui asal Prefektur Ehime diberi nama himepon. Nama dekopon sebetulnya merek dagang untuk shiranui produksi Prefektur Kumamoto. Namun, lama-kelamaan nama dekopon jadi lebih terkenal.
Dekopon sangat besar untuk jeruk mandarin, beratnya masing-masing bisa mencapai satu pon atau sekitar 200 - 500 gram. Dekopon memiliki tonjolan besar yang khas di salah satu ujungnya, dan kulitnya tebal dan bergelombang. Meskipun demikian, mereka mudah dikupas seperti kebanyakan jeruk mandarin, dan memiliki selaput yang sangat tipis yang menutupi daging tanpa biji yang keras.
Rasanya mirip dengan jeruk yang intens, tetapi lebih manis, karena semua dekopon harus memiliki kadar asam sitrat di bawah 1,0 persen. Sangat manis yang telah dibandingkan dengan makan permen. Bahkan, banyak orang mengklaim bahwa Dekopon adalah jeruk paling enak yang ada saat ini.
Artikel terkait :
Klasifikasi Tanaman
Class : Rosidae
Order : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus reticulata ‘Shiranui’
Binomial name
Jeruk Dekopon sebenarnya adalah berbagai macam mandarin Jepang, bukan jeruk asli; itu adalah persilangan antara tangor Kiyomi dan jeruk mandarin Ponkan.
Di Jepang, Dekopon juga dikenal sebagai shiranuhi, dan hallabong di Korea, sedangkan di Amerika Serikat biasanya disebut sebagai Sumo. Nama Dekopon berasal dari kata Jepang "deko," yang berarti "benjolan", dan "pon", yang mengacu pada induk Ponkan madarinnya.
Ciri ciri dan Identifikasi Buah
Penampilannya khas, menyerupai buah pir. Di bagian tangkai buah terdapat tonjolan mirip kalung yang khas. Bobot dekopon rata-rata 250—500 gram per buah. Kulitnya berwarna kuning cerah.
Jeruk dekopon berasal dari Jepang, buahnya unik karena berbentuk tidak biasa, disebut juga dengan nama lain yang lucu yaitu Sumo Citrus atau jeruknya Sumo. Jika jeruk lain berbentuk bundar biasa, dekopon juga bundar namun memiliki ‘gelembung’ di pangkal buahnya, sehingga terlihta lucu, agak mirip buah pir. Rasa buah segar, manis, dan tanpa biji, dekopon diyakini merupakan komoditas atau varietas unggulan yang layak dibudidayakan dengan baik karena memiliki nilai ekonomi yang bagus
 |
| Jeruk Dekopon |
Tampilan Buah Utuh
Ukuran buah : panjang 12 - 15 cm
Diameter buah : sekitar 15 cm
Warna kuit hijau cerah, hijau kekuningan dan kuning cerah.
Ukuran Buah
 |
| Jeruk Dekopon |
Kulit Buah
 |
| Jeruk Dekopon |
Kulit buah Jeruk Dekopon cukup tebal dibandingkan jeruk jeruk keprok umumnya. |
| Jeruk Dekopon dikupas |
Kulitnya tebal dan bergelombang. Meskipun demikian, mereka mudah dikupas seperti kebanyakan jeruk mandarin, dan memiliki selaput yang sangat tipis yang menutupi daging tanpa biji yang keras.
Tampilan Buah dibelah
 |
| Jeruk Dekopon |
Juring jeruk padat dan keraas dan tidak lembek. Berasa segar dan renyah kalau dimakan dengan kandungan air banyak.
Penampang Buah
 |
| Jeruk Dekopon dikupas siap dimakan |
Tampilan Biji
Jeruk Dekopon tidak berbiji
 |
| Jeruk Dekopon, tampilan mirip jeruk keprok |
Cita Rasa
Citarasa dekopon manis dengan sedikit asam menyegarkan. Daging buah dekopon terasa juicy tanpa rasa pahit tersisa di lidah. Dekopon tidak mempunyai biji dan kulit ari septa tipis sehingga porsi buah yang dikonsumsi banyak. Bisa dibilang masyarakat Indonesia memang kurang menyukai rasa manis yang mengandung asam. Biasanya citarasa itu cocok untuk ekspatriat.
Nilai Gizi dan Nutrisi
Mengandung Vitamin C tinggi.
Nilai gizi Satu Dekopon berukuran sedang memiliki sekitar 100 persen dari nilai vitamin C yang direkomendasikan setiap hari. Dekopon rendah kalori, dan mengandung beberapa kalium, serat makanan, gula, protein, dan Vitamin A.
Manfaat Buah
Sebagai buah sumber vitamin C.
Karena banyak orang bercerita asam manis tentang rasa Dekopon, cara terbaik untuk menggunakannya adalah dengan menikmatinya dalam keadaan segar. Coba juga dibuat saus atau makanan penutup, seperti varietas mandarin lainnya. Dekopon mudah memar, jadi berhati-hatilah saat mengangkut dan menanganinya.
Dekopon adalah salah satu jeruk paling populer di Jepang, di mana mereka melalui proses budidaya intensif dan biaya hingga $9 US. Dekopon komersial ditanam di rumah kaca, dipanen, dan kemudian diawetkan selama dua puluh hingga empat puluh hari sehingga kadar gula meningkat dan kadar asam turun. Kedatangan Dekopon, atau Sumos, di Amerika Serikat disambut dengan kegembiraan dan antisipasi, pertama di Pantai Barat, dan sekarang di seluruh negeri.
Budi Daya Jeruk Dekopon
Bibit Tanaman Jeruk Dekopon, siap panen komersial pada umur 4 tahun dari bibit hasil perbanyakan grafting setinggi 50 cm. Pada tahun itu, produktivitas mencapai 25 ton per ha. Satu pohon bisa menghasilkan 40—80 kg. Dekopon juga bisa dijadikan tabulampot.
Pehobi yang menanam dekopon dalam pot, harus memangkas, memupuk, dan menyiram tepat waktu. Perawatan khusus harus dilakukan, mulai dari pemilihan bibit, pemangkasan cabang dan ranting, pemupukan, hingga seleksi buah. Semua itu disebabkan karena ukuran buah besar sehingga batang dan cabang harus kokoh agar kuat digantungi buah.
Bibit dekopon untuk tabulampot harus berbatang besar, daun rimbun, dan bercabang banyak. Selain lebih cepat berbuah, tanaman berbatang besar relatif kuat menopang buah. Berikan pupuk NPK dengan perbandingan 16:16:16 sebanyak 2 sendok makan. Frekuensi pemupukan setiap 20 hari. Saat dalam pertumbuhan, penyiraman harus rutin, minimal dua hari sekali. Namun saat panas, penyiraman setiap hari.
Tingkat kemanisan dekopon bisa ditingkatkan dengan pemupukan atau menanam dekopon di dataran rendah. Namun, dekopon yang ditanam di dataran yang lebih rendah memiliki warna kulit buah yang kurang cerah dan cenderung berkulit tipis.
Lokasi Pemotretan
Lokasi pemotretan di Kemang Pratama, Bekasi
Detail :
Camera maker : Nikon Corporation
Camera model : Nikon D750
F Stop : f/5.6
Exposure time : 1/125 sec.
ISO Speed : ISO 400
Focal lengh : 300 mm
Lens : Nikon AF-S 24 120 mm
Kamus Identifikasi tumbuhan dan tanaman serta Sumber Informasi untuk Pengenalan Tumbuhan dan Tanaman
Planter and Forester
0 Response to "Jeruk Dekopon, Jeruk paling enak yang ada saat ini."
Post a Comment