Intsia bijuga, Merbau Pantai
Seri Pohon Besar Kehutanan
Intsia bijuga, Merbau Pantai
Intsia bijuga, Merbau Pantai |
Intsia bijuga, Merbau Pantai |
Penyebaran jenis merbau di Indonesia adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Timor dan Irian Barat.
Selain itu, tersebar di Asia Tenggara, yaitu kepulauan Andaman, Thailand, dan Malaysia. Tempat tumbuh di hutan primer lahan kering, pada tempat yang tidak atau sewaktu-waktu digenangi air, diatas tanah pasir atau berbatu-batu, pada lapangan yang rata atau miring, hidup tersebar pada ketinggian 0-50 m diatas permukaan laut.
Dalam hutan asli pada tanah liat atau tanah berpasir yang tidak terlampau basah. Jenis ini memerlukan iklim basah sampai iklim kering dengan tipe curah hujan A-D (Sutisna et al. 1998).
Ciri ciri dan Identifikasi tanaman
Merbau Intsia bijua (Colebr.) O.K, Pohon merbau berbentuk lurus, tegak, dapat mencapai tinggi 45 m dengan panjang batang bebas cabang 4-30 m, diameter sampai 100 cm, tinggi banir sampai 4 m dengan lebar sampai 4 m, bergaris tengah 150-180 cm dan bagian bawahnya dilengkapi dengan akar papan. Warna kulit luarnya kelabu cokelat.
Daun tersusun majemuk, terdiri atas 4-6 anak daun yang berbentuk bundar atau bundar telur.
Perbungaannya berbentuk malai, tersusun dari bunga-bunga kecil yang berwarna putih dan berbau harum. Tangkai utama 5-18 cm, dan panjang tajuk bunga 1,5-2,5 cm.
Buah merbau berbentuk polong, bulat atau berbentuk agak panjang lebih kurang 8,5-23 cm, lebar buah 1-8 benih. Polongnya biasanya 6 mengandung 3-8 biji. Benih merbau berbentuk bulat pipih dan berwarna cokelat tua kemerah-merahan (Sutisna et al. 1998).
Bunga mekar pada bulan November sampai Januari dan buah tua pada bulan Mei sampai Agustus. Benih siap dipanen setelah masak fisiologi yang ditandai dengan warna buah cokelat tua sampai kehitam-hitaman, kulit buahnya sudah keras dan benih sudah berwarna cokelat tua kemerahan (Sutisna et al. 1998).
Kayu teras merbau berwarna sangat bervariasi dari kelabu, cokelat, dan kuning cokelat sampai cokelat merah cerah atau hampir hitam. Kayu gubal berwarna kuning pucat sampai kuning muda, tebal 5-7,5 cm dan dapat dibedakan dengan jelas dari kayu teras. Tekstur kayu kasar dan merata dengan arah serat kebanyakan lurus, kadang-kadang tidak teratur dan terpadu. Permukaan kayu licin dan mengkilap indah (Sutisna et al. 1998).
Habitus Tanaman
Diameter Tajuk : hingga 20 m
Tanaman Pohon : batang berkayu, tumbuhan berukuran besar, percabangan jauh dari tanah
Intsia bijuga, Merbau Pantai |
Batang dan Percabangan Tanaman
Daun Tanaman
Susunan daun dari batang - Leaf Arr. on Stem : Pinnate
Pinggir daun - Leaf Margins : Rata, Serrate
Pangkal daun : Rounded
Daun tersusun majemuk, terdiri atas 4-6 anak daun yang berbentuk bundar atau bundar telur.
Daun majemuk dengan 2 pasang anak daun, terkecuali daun-daun di ujung yang hanya memiliki sepasang anak daun. Anak daun bundar telur miring tak simetris, 2,5-16,5 × 1,8–11 cm, dengan ujung tumpul atau melekuk dan pangkal membundar, permukaannya gundul dan licin, tulang daun utama berambut panjang di sisi bawah
Buah Tanaman
Kesesuaian Lahan dan Adaptasi
Merbau Pantai tempat tumbuh di hutan primer lahan kering, pada tempat yang tidak atau sewaktu-waktu digenangi air, diatas tanah pasir atau berbatu-batu, pada lapangan yang rata atau miring, hidup tersebar pada ketinggian 0-50 m diatas permukaan laut.
Dalam hutan asli pada tanah liat atau tanah berpasir yang tidak terlampau basah. Jenis ini memerlukan iklim basah sampai iklim kering dengan tipe curah hujan A-D (Sutisna et al. 1998).
Klasifikasi Tanaman
Order : Fabales
- Kayunya bernilai tinggi terutama digunakan sebagai bahan bangunan, lantai, alat-alat rumah tangga, papan, bantalan, tiang listrik dan telepon, perkapalan dan jembatan.
- Kayu terasnya berwarma merah tua, mempunyai berat jenis 0.84 dan digolongkan dalam kelas kekuatan I-II dan kelas keawetan I-II.
- Selain itu, pohon merbau menghasilkan pepagan yang mengandung tanin dan dimanfaatkan sebagai zat pewarna cokelat untuk kertas dan kain (Martawijaya et al. 1989).
- Kayu merbau umumnya tidak sulit digergaji, dapat diserut, di bor, di buat lubang persegi, dibentuk dan diamplas dengan mesin sampai halus dan dapat dipelitur dengan memuaskan tetapi dengan pembubutan akan memberikan hasil yang buruk.
- Namun jenis kayu ini biasanya pecah jika dipaku dan dapat menimbulkan noda hitam jika berhubungan dengan besi atau terkena air.
- Kayu merbau umumnya digunakan untuk balok, tiang, dan papan pada bangunan perumahan dan jembatan.
- Selanjutnya dapat dipakai untuk bantalan dan juga baik untuk perkapalan (lunas, gading-gading dan dek), lantai, panil, mebel, karoseri dan barang bubutan (Martawijaya et al. 1989).
- Berdasarkan hasil penelitian bahwa proses pengeringan pada kayu merbau dilakukan menggunakan jadwal pengeringan untuk mencapai kadar air 10 % dengan tahapan pengeringan yaitu break-up, warming-up, drying, equalizing atau conditioning, dan cooling down.
- Faktor lebar papan merbau yang akan dikeringkan akan mempengaruhi besarnya nilai kadar air sedangkan faktor tebal papan merbau tidak akan mempengaruhi besarnya nilai kadar air pada papan yang akan dihasilkan setelah proses pengeringan.
- Dari hasil pengamatan dalam penelitian terhadap mutu hasil proses pengeringan pada merbau hanya didapatkan cacat bentuk berupa cacat membusur (bowing), cacat tersebut termasuk ke dalam cacat membusur kelas ringan (Kurniawan 2008).
- Selain itu, hasil penelitian lain menjelaskan bahwa keawetan alami kayu merbau disebabkan oleh kandungan ekstraktif yang terdapat dalam kayu tersebut.
- Kayu merbau tergolong kayu berkomponen ekstraktif tinggi dimana mengandung ekstrak terlarut aseton sebanyak 196.47 gr atau 10.904 % berdasarkan berat kering oven.
- Ekstraktif kayu merbau terutama ekstrak fraksi n-heksana dapat meningkatkan ketahanan kayu terhadap serangan rayap kayu kering.
- Konsentrasi larutan ekstrak kayu merbau berpengruh nyata terhadap retensi dan kehilangan berat.
- Retensi larutan ekstrak kayu merbau akan semakin meningkat sejalan dengan peningkatan konsentrasi (Malau 1995).
Lokasi pemotretan di Arboretum Lukito Daryadi, Manggala Wanabakti
Detail :
Camera maker : Samsung
Camera model : SM-G935F
F Stop 1.7
Exposure time : 1/50 sec
ISO Speed : 125
Focal lengh : 4 mm
Lens :
Planter and Forester
0 Response to "Intsia bijuga, Merbau Pantai"
Post a Comment