Macan Tutul Jawa, Javan Leopard, Panthera pardus melas
Seri Fauna
Javan Leopard, Panthera pardus melas
Macan Tutul Jawa, Javan Leopard, Panthera pardus melas |
Satwa yang diabadikan oleh Jean Léopold Nicolas Frédéric, Baron Cuvier, pada tahun 1809 yang dikenal sebagai Georges Cuvier, adalah seorang naturalis dan ahli zoologi Prancis, yang disebut sebagai founding father of paleontology, alias bapak pendiri paleontologi. Cuvier adalah tokoh utama dalam penelitian ilmu alam di awal abad ke-19 dan berperan penting dalam membangun bidang anatomi komparatif dan paleontologi melalui karyanya dalam membandingkan hewan hidup dengan fosil.
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Macan Tutul Jawa, Javan Leopard, Panthera pardus melas |
Javan Leopard alias Macan Tutul Jawa hidup soliter, kecuali pada musim berbiak. Macan tutul ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.
Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini.
Sebagian besar populasi macan tutul dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, meskipun di semua taman nasional di Jawa dilaporkan pernah ditemukan hewan ini, mulai dari Ujung Kulon hingga Baluran. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, penangkapan liar, serta daerah dan populasi di mana hewan ini ditemukan sangat terbatas, macan tutul jawa dievaluasikan sebagai Kritis sejak 2007 di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I. Satwa ini dilindungi di Indonesia, yang tercantum di dalam UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999.
The Javan leopard, Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) adalah subspesies macan tutul yang terbatas di pulau Jawa, Indonesia. Ini telah terdaftar sebagai Sangat Terancam Punah di Daftar Merah IUCN sejak 2008. Populasinya diperkirakan kurang dari 250 individu dewasa, dengan tren populasi yang menurun. Total habitat yang tersisa diperkirakan hanya 2.267,9 hingga 3.277,3 km2
Macan Tutul Jawa, Javan Leopard, Panthera pardus melas. Berwarna dominan hitam |
Macan tutul jawa awalnya digambarkan berkulit hitam dengan bintik-bintik hitam gelap dan mata abu-abu keperakan. Macan tutul jawa memiliki bulu berbintik normal, atau fenotipe resesif yang menghasilkan bulu serba hitam
Ciri ciri dan Identifikasi Satwa
Habitat Satwa
Habitat Javan Leopard Pada 1990-an, ia bertahan dalam tahap seral pola vegetasi suksesi, yang membuatnya kurang rentan terhadap aktivitas mengganggu manusia dibandingkan banyak mamalia lainnya.
Dari tahun 2001 hingga 2004, penelitian pemantauan telah dilakukan di area seluas 20 km2 di Taman Nasional Gunung Halimun menggunakan perangkap kamera dan pelacakan radio. Tujuh macan tutul diidentifikasi di wilayah studi. Total populasi diperkirakan 42 hingga 58 individu. Wilayah jelajah betina dewasa rata-rata 9,82 km2.
Penyebaran Satwa
Penyebaran Macan Tutul Jawa, Javan Leopard, Macan tutul jawa terbatas di pulau Jawa, Indonesia. Diketahui menghuni Taman Nasional Gunung Halimun, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Ceremai, Taman Nasional Merbabu, Taman Nasional Merapi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Meru Betiri, Gunung Ijen, Taman Nasional Baluran , dan Taman Nasional Alas Purwo. Ia mendiami ketinggian dari permukaan laut hingga 2.540 m mulai dari hutan hujan tropis yang lebat hingga hutan gugur yang kering. Di luar kawasan lindung tercatat di hutan sekunder, pertanian campuran, dan hutan produksi antara tahun 2008 dan 2014.
Morfologi Satwa
Kingdom : Animalia
Lokasi pemotretan di Taman Safari Bogor, Bogor, Jawa Barat
Detail :Camera maker : Nikon Corporation
Camera model : Nikon D5200
F Stop : f/5.6
Exposure time : 1/125 sec.
ISO Speed : ISO 400
Focal lengh : 300 mm
Lens : Sigma 70-300mm f/4-5.6 DG Macro
Kamus Identifikasi Flora dan Fauna serta Sumber Informasi untuk Pengenalan Flora dan Fauna
0 Response to "Macan Tutul Jawa, Javan Leopard, Panthera pardus melas"
Post a Comment