Pengalaman Belajar Fotografi Macro dari Tidak Tahu Sama Sekali
Fotografi Makro
Apa itu foto Macro?
Foto Macro atau Foto Makro adalah foto yang mempunyai pembesaran 1 : 1 atau memotret subyek atau obyek kecil tapi terlihat lebih besar dari aslinya.
Bayangan saya, sebenarnya mirip penggunaan Mikroskop yang didekasikan dengan lensa alias Dedicated lens.
Mengapa Menyukai Macro?
Diawali dengan senangnya memotret serangga yang sangat beraneka ragam dan ada pengalaman yang membuat saya menyukai macro adalah pada saat memotret seekor serangga, saat di perbesar, ternyata di sampingnya atau di sekitarnya terpotret serangga serangga lain yang terdokumentasi. Serangga serangga yang secara kasat mata atau tanpa perhatian khusus, mata kita tidak akan bisa menangkapnya atau melihatnya.
Satu lagi, memotret serangga mempunyai tantangan tersendiri, mulai dari
- perjuangan mencari serangga,
- menunggu moment yang tepat,
- serangga yang sangat aktif sehingga terkadang tidak sadar kita sudah hampir 1 hingga 3 km dari tempat asal memotret,
- Kebingungan saat serangga yang menarik dan kita idam idamkan, muncul bersamaan
- Melihat kelucuan tingkah laku serangga yang bermacam macam
- Menahan napas dan menjaga kestabilan kamera saat pengambilan foto (meskipun sudah menggunakan tripod)
- Memproses hasil foto dan melakukan pemilihan pose pose serangga yang terdokumentasi
- Mengidentifikasi serangga dan kebiasaan berkeliaran di alam bebas supaya memudahkan proses foto dan
- Indahnya kelucuan dan keunikan dunia serangga yang kalau yidak focus, tidak akan terlihat dan teramati.
Selain serangga, saya juga meyukai mengabadaikan dunia satwa lain yang juga memiliki tingkah laku yang unik dan fantastik.
Terkadang, berburu foto macro, seperti berolah raga dengan kalori yang mirip mirip saat jogging dan nge Gym. Kalau anda tidak percaya silahkan mencoba.
Pengalaman menahan kestabilan kamera, menahan nafas, menahan perut, posisi menunduk, posisi jongkok, posisi kuda kuda, posisi ndlosor, posisi tidur dan berbagai pergerakan posisi sambil menenteng kamera, tripod. Dijamin keringat berlelehan.
Katanya Fotografi Macro itu Mahal?
Saya menggunakan kamera DSLR Digital Single Lens Reflect merk Nikon yang masih DX yaitu Nikon D 5200 yang merupakan warisan dari anak saya.
Untuk memulai Fotgrafi Macro saya menggunakan apa yang saya punya dan bertahap memilih dan investasi.
Lensa masih menggunakan lensa yang belum termasuk kategori macro lens dan slogan Fotpgrafer Andalah yang menentukan hasilnya. Dengan slogan ini, memperbanyak jam terbang alias mengeksplore kamera yang ada menjadi usaha saya mempelajari macro sebelum melengkapi dengan close up lens, dedicated macro lens, extention tube dan flash.
Jadi fotografi Macro, bisa jadi tidak mahal dan bisa jadi mahal tergantung anda sendiri.
Jika anda serius dan ingin makin serius dalam bidang fotografi macro, ada baiknya Anda berinvestasi pada DSLR, karena keunikan DSLR bisa berganti ganti lensa dan kendali penuh pada sang Fotografer. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak penikmat fotografi, termasuk saya yang pemula.
Intinya saya ingin menggunakan sumber daya dan peralatan yang ada, jadi saya saat memulai belajar fotografi ini menggunakan Kamera Nikon D 5200 dan lensa yang ada, jadi memang tidak ada investasi lagi. Kalau dinilaikan rupiah : Kamera Nikon D 5200, seri kamera tahun 2008 - 2009, dibeki dengan harga sekitar 7 jutaan lengkap dengan lensa kit. Mungkin harga second sekitar 3 - 4 jutaan.
Informasi perihal Nikon D 5200, Nikon D5200 with AF-S 18-55mm VR Black dilengkapi dengan fitur Sensor 24.1 MP DX-Format CMOS, dan Image Processor Expeed 3. Pada Nikon D5200 with AF-S 18-55mm VR Black, kombinasi ini bertujuan untuk menghasilkan kualitas foto yang berstandar tinggi dan memenuhi kebutuhan fotografer akan kamera yang memiliki performa cepat. Sensitifitas ISO up to 6400 namun bisa diperluas hingga ISO 25600, dan memiliki shooting rate 5 fps berkat prosesor Expeed 3.
Saya suka dengan bodynya yang ringan dan pas dengan pegangan tangan saya, dengan LCD yang bisa diputar memudahkan pengambilan foto dan fitur ftur yang mudah dipelajari untuk pemula seperti saya.
Apakah hal hal yang harus dipetimbangkan dalam membeli Kamera DSLR?
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat membeli kamera DSLR
- Harga dan garansi, khususnya untuk anda yang masih pemula sebaiknya membeli kamera yang memiliki garansi
- Kenyamanan dalam menggunakan kamera, terutama saat dipegang ditangan anda, karena kamera ini akan menemani anda dalam berburu obyek macro yang memerlukan kesigapan, fisik, kenyamanan, kestabilan dan durasi yang cukup lama.
- Ketersediaan aksesori atau perlengkapan kamera, termasuk pilihan lensa baik yang disediakan merk tersebut ataupun third party nya atau perlengkapan bukan dari merk utama.
- Kemampuan kamera khususnya ISO, di sekitar 200 hingga lebih dari 1600
- Kemampuan menyimpan file RAW atau file mentah, file RAW adalah file hasil rekaman kamera yang murni, belum diproses dan belum dikompresi. Karena itu, file RAW adalah jenis file yang optimum. File RAW menyimpan detail foto maksimal sehingga ukuran file tipe ini pun jauh lebih besar daripada jenis JPG. File berformat RAW berukuran besar. Bisa mencapai 3-4 kali lipat dari ukuran file JPG.
- Kemampuan menentukan titik focus
- Kemampuan autofocus dan melakukan perubahan ke manual focus ketika dibutuhkan
- Kemampuan kamera yang mempunyai HD Video 1920 x 1080 pixels dengan 24 fps atau frame per second
- Tilt LCD screen berguna untuk melakukan portrait dan mengambil dari high angle.
Disamping hal hal di atas, mungkin Anda bisa menambahkan point point lain sesuai kebutuhan Anda.
Apa saja perlengkapan utama untuk Fotografi Macro?
Saat Anda ingin memotret Makro, maka yang ada dalam pikiran kita adalah yang kecil jadi besar atau foto foto yang detail dan tajam dari benda atau hal hal yang kecil.
Sebenarnya kalimat di atas adalah pikiran saya saat memulai belajar fotografi macro dan ketertarikan saya di Fotografi macro. Melihat dunia lain yang selama ini tidak ter perhatikan secara detaik oleh mata.
|
Pilih Moment yang tepat
|
Perlengkapan utama untuk fotografi Macro selain Kamera menurut saya adalah Tripod, ya, alat berkaki tiga yang dulunya jarang saya pergunakan saat berfoto, saat ini menjadi alat idola saya.
Tripod menjadi salah satu aksesoris kamera yang cukup penting dalam proses pemotretan.
Tripod merupakan aksesori kamera berbentuk stan kaki tiga yang biasanya dimanfaatkan para fotografer untuk menopang bodi kamera saat memotret. Untungnya, cara menggunakan tripod cukup mudah sehingga kamu bisa memotret dengan lebih nyaman dan sempurna.
Walaupun sepele, tripod memiliki banyak kegunaan. Dengan tripod, kamu bisa meningkatkan ketajaman pada hasil foto saat menggunakan pengaturan ISO rendah dan shutter speed rendah. Tripod membantu kamu mengurangi guncangan sehingga kamera lebih stabil. Kamu juga bisa menggunakan tripod kala memotret landscape dengan lebih baik dan rata.
Tripod juga membuat kamu tidak lagi kerepotan menahan beban kamera saat memotret. Apalagi, bila kamera DSLR menggunakan lensa Tele. Kamera jenis ini cukup berat dan bisa membuat kamu kelelahan sebelum momen menarik datang. Kegunaan lain tripod juga bisa membantu kamu dalam memotret banyak objek atau grup orang. Secara garis besar, tripod akan membuat komposisi foto lebih menarik dan lebih tajam.
Berikutnya adalah Lensa, yang saat memulai mempelajari fotografi macro saya hanya memiliki lensa Nikon kit kamera Nikon D 5200, Nikon 18 - 55 mm dan Nikon 70 - 200 mm.
Berikutnya memory yang mampu menampung hasil pemotretan dengan RAW yang biasanya memiliki file simpan yang besar.
Berikutnya adalah Close up filter atau supplementary lens yang dipasang di depan lensa berguna seperti kacamata bantu pembesaran dan akan semakin efektif untuk lensa zoom. Saat menggunakan Close Up filter, sebaiknya Kamera berada di atas tripod karena pembesaran menimbulkan shake atau getaran yang membuat tidak focus. Anda bisa menggunakan close up filter Nikon atau Raynox.
Berikutnya Extention Tube merupakan alat bantu berbentuk silinder tanpa elemen lensa yang dapat digunakan untuk memotret macro. Penambahan alat extention tube untuk memperjauh lensa dan sensor sehingga memperoleh pembesaran lebih.
Kapan saat yang tepat melakukan pemotretan Fotografi Macro?
Setelah persiapan dan perlengkapan dasar sudah, saatnya perburuan obyek Macro.
Setelah mempelajari beberapa artikel mengenai fotografi macro, bahwa saat yang tepat atau golden moment untuk foto macro adalah saat pagi sekitar jam 7 - 10 dan menjelang sore hari sekitar jam 15.00 - 17.00.
|
Berburu foto macro
|
Saya mencoba saat pagi sambil berolah raga menggunakan sepeda. Perburuan pertama adalah segala serangga yang ada dan ditemui di lokasi.
Pertama kali menggunakan dan mengatur Aperture, ISO dan Speed.
Posisi Mode saya posisikan di M alias manual. Pengaturan Aperture saya posisikan di angka 7 - 11, ISO di angka 100 - 250 dan speed di 125 - 250.
Benar benar belajar dan mencoba coba fasilitas yang ada di Kamera.
Sambil mendatangi beberapa gulma yang berbunga dan di datangi kupu kupu serta berbagai serangga.
Kunci yang fotografi macro saat itu adalah :
- Sabar menunggu hingga ada kupu kupu atau serangga yang hinggap di dekat kita
- Mendatangi tempat kupu kupu atau serangga yang hinggap secara berlahan lahan dan jangan sampai kaget
- Stabilkan posisi tripod di tempat yangsudah dipilih
- Focuskan titik focus ke mata kupu kupu atau serangga
- Jika autofocus, posisikan dan arahkan focus yaitu mata
- Jika manual focus, arahkan juga ke mata serangga
- Dan klik
pelajaran berikutnya yang saya peroleh adalah menggunakan timer, karena kamera saya belum ada bluetooth nya maka manual timer supaya kamera lebih stabil dan tidak goyang saat menekan tombol kamera.
|
Foto Kupu Kupu sebaiknya pagi hari
|
0 Response to "Pengalaman Belajar Fotografi Macro dari Tidak Tahu Sama Sekali "
Post a Comment