Naga Terbang yang sudah mulai langka, Draco volans Linnaeus alias Cekibar atau Klarap
Draco volans Linnaeus
Family : Agamidae
Genus : Draco
Male : Draco volans
Female : Draco volans
Saya menyebutnya Klarap dalam bahasa Jawa. Dalam bahasa betawi disebut Cekibar
Common flying dragon alias Nags Terbang yang endemic di Asia Tenggara dan khususnya Indonesia.
Saya dokumentasikan di Arboretum fakultas Kehutanan IPB saat terbang dan mendarat di pohon Gmelina arborea Roxb dan menghampiri sang Klarap betina.
Sambil berkejaran dan bercengkerama, saya sempat mengabadikan sepasang Draco volans ini.
Terlihat Sang Klarap jantan menggerak gerakan tubuhnya ke atas dan ke bawah dengan cepat serta membuka dan menutup layar di dagunya yang berwarna kuning cerah.
Sulit juga memfoto Sang Cekibar dalam berbagai gerakan ini dan akhirnya dapat juga dari sekian moment foto.
Dihampiri Sang Klarap jantan, Klarap betina ini lebih tenang dan tidak banyak bergerak. Hanya bergerak dari balik pohon ke sebaliknya dan diam. Mungkin sudah cocok sama si Klarap Jantan dan siap dikawini cie...cie....
Lebih mudah memfoto Cekibar Betina karena lebih tenang dan tidak "pencilakan" seperti Cekibar Jantan.
Dalam berbagai bahasa daerah :
Melayu : Naga Terbang atau Cicak Terbang
Betawi : Cekibar atau Cekibar Kampung
Sunda : Hap Hap
Jawa : Klarap
Panjang tubuhnya sekitar 20 -25 cm. Kulit bagian kepala bertekstur kasar dan berwarna hijau kekuningan kusam dengan bercak bercak berwarna pucat.
Bagian atas tubuhnya berwarna coklat dengan guratan berwarna coklat lebih muda.
Cekibar memiliki sayap seperti layar yag terbuka saat berpidah dari satu pohon ke pohon lainnya.
Sayap Klarap berwarna coklat kekuningan atau coklat muda, tapi saat memfoto binatang ini saya tidak sempat memfotonya.
Tubuh bagian bawah berwarna coklat terang atau abu abu putih.
Pada kadal jantan, di bagian bawah kepalanya terdapat layar berwarna kuning terang yang digunakan untuk memikat naga terbang betina.
Layar sayap Klarap berupa kulitr tipis yang disangga oleh enam tulang rusuk yang digunakan untuk menahan sayap agar tidak jatuh terlalu cepat ke bawah.
Sebelum meluncur, Klarap atau Cekibar akan mencari ranting atau percabangan yang terbuka untuk meluncur dan mendorong tubuhnya ke depan dan bergerak dari satu pohon ke pohon lainnya.
Mereka mampu bergerak hingga jarak 60 meter. jauh juga ya.
Saya merasa populasi Cekobar atau klarap atau kadal terbang atau Cicak terbang semakin sedikit.
Tersebar di Asia Tenggara, Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia, hingga Philippina.
Makanan utama Cekibar atau Klarap adalah serangga kecil.
Setelah melalui proses kawin, Cekibar Betina akan segea mencari celah celah pohon untuk meletakkan telur telurnya.
Family : Agamidae
Genus : Draco
Male : Draco volans
Female : Draco volans
Draco volans Linnaeus alias Cekibar Jantan |
Saya menyebutnya Klarap dalam bahasa Jawa. Dalam bahasa betawi disebut Cekibar
Common flying dragon alias Nags Terbang yang endemic di Asia Tenggara dan khususnya Indonesia.
Saya dokumentasikan di Arboretum fakultas Kehutanan IPB saat terbang dan mendarat di pohon Gmelina arborea Roxb dan menghampiri sang Klarap betina.
Sambil berkejaran dan bercengkerama, saya sempat mengabadikan sepasang Draco volans ini.
Terlihat Sang Klarap jantan menggerak gerakan tubuhnya ke atas dan ke bawah dengan cepat serta membuka dan menutup layar di dagunya yang berwarna kuning cerah.
Sulit juga memfoto Sang Cekibar dalam berbagai gerakan ini dan akhirnya dapat juga dari sekian moment foto.
Dihampiri Sang Klarap jantan, Klarap betina ini lebih tenang dan tidak banyak bergerak. Hanya bergerak dari balik pohon ke sebaliknya dan diam. Mungkin sudah cocok sama si Klarap Jantan dan siap dikawini cie...cie....
Lebih mudah memfoto Cekibar Betina karena lebih tenang dan tidak "pencilakan" seperti Cekibar Jantan.
Dalam berbagai bahasa daerah :
Melayu : Naga Terbang atau Cicak Terbang
Betawi : Cekibar atau Cekibar Kampung
Sunda : Hap Hap
Jawa : Klarap
Panjang tubuhnya sekitar 20 -25 cm. Kulit bagian kepala bertekstur kasar dan berwarna hijau kekuningan kusam dengan bercak bercak berwarna pucat.
Bagian atas tubuhnya berwarna coklat dengan guratan berwarna coklat lebih muda.
Cekibar memiliki sayap seperti layar yag terbuka saat berpidah dari satu pohon ke pohon lainnya.
Draco volans Linnaeus alias Cekibar Betina |
Tubuh bagian bawah berwarna coklat terang atau abu abu putih.
Pada kadal jantan, di bagian bawah kepalanya terdapat layar berwarna kuning terang yang digunakan untuk memikat naga terbang betina.
Layar sayap Klarap berupa kulitr tipis yang disangga oleh enam tulang rusuk yang digunakan untuk menahan sayap agar tidak jatuh terlalu cepat ke bawah.
Sebelum meluncur, Klarap atau Cekibar akan mencari ranting atau percabangan yang terbuka untuk meluncur dan mendorong tubuhnya ke depan dan bergerak dari satu pohon ke pohon lainnya.
Mereka mampu bergerak hingga jarak 60 meter. jauh juga ya.
Saya merasa populasi Cekobar atau klarap atau kadal terbang atau Cicak terbang semakin sedikit.
Tersebar di Asia Tenggara, Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia, hingga Philippina.
Makanan utama Cekibar atau Klarap adalah serangga kecil.
Setelah melalui proses kawin, Cekibar Betina akan segea mencari celah celah pohon untuk meletakkan telur telurnya.
0 Response to "Naga Terbang yang sudah mulai langka, Draco volans Linnaeus alias Cekibar atau Klarap "
Post a Comment