Ki Putri Podocarpus neriifolius, Pohon berpostur Tegak dan Kokoh yang dikeramatkan
Podocarpus Ki Putri, Kayu China, Jati Bukit, Manteng
Podocarpus neriifolius
Nama Populer : Podocarpus Ki Putri, Kayu China, Manteng Jati Bukit
Nama Latin : Podocarpus neriifolius D Don.
Family : Podocarpaceae
Origin - Daerah Asal : India, Thailand, Jepang
Letak Landscape : Halaman Depan, Tepi jalan, Tanaman Peneduh, Shade tree
Tipe Tanaman Hias : Tanaman Pelindung, Shade tree
Propagasi perbanyakan : Stek, Cangkok
Media Tanah : Tanah Kebun, dan kompos
Perlakuan khusus : Pemupukan dan Pemangkasan
Tanaman ini bentuknya pohon besar dan kokoh dan tumbuh hingga ketinggian sekitar 30 meter bahkan hingga 40 meter.
Daunnya sempit dan memanjang berwarna hijau terang dan bunganya berbentuk rujung yang telah matang berbentuk sepertri beri dan berwarna merah.
Kayu pohon Podocarpus sering dipakai sebagai kayu furniture, alat musik, ukiran dan bahan baku pulp untuk kertas.
Baca juga : Pinus merkusii, Pohon Peneduh yang menghasilkan Getah Bermanfaat
Ki putri alias Podocarpus neriifolius adalah jenis konifer yang termasuk dalam suku Podocarpaceae.
Kawasan pertumbuhan alaminya ditemukan di hutan-hutan India, Nepal, Cina, Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina, Papua Nugini, Fiji, dan Kepulauan Solomon. Tinggi tumbuh pada ketinggian 650 m hingga dengan 1600 m di atas permukaan laut. Namun, ada beberapa varietas yang toleran tumbuh di ketinggian rendah.
Tetumbuhan runjung atau konifer (Pinophyta atau Coniferae) adalah kumpulan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang memiliki runjung atau cone sebagai organ pembawa biji. Grup ini kelompok Gymnospermae dan Anadpermae adalah anggota dari polifiletik.
Anggota Pinophyta memiliki tajuk berbentuk kerucut dan memiliki daun yang memanjang (lanset) atau berbentuk jarum. Bentuk daun ini dipertimbangkan sebagai adaptasi terhadap habitat Hampir semua anggotanya yang banyak dijumpai di wilayah bersuhu relatif sejuk, seperti melingkari kutub sirkumpolar atau di dataran tinggi.
Khusus untuk tanaman Ki Putri alias Podocarpus neriifolius merupakan tumbuhan pohon yang bisa mencapai ketinggian 10–15 m, lebih tinggi dari 40 meter, di kawasan Asia tropis dan subtropis.
Di daerah tropika, hanya beberapa jenis yang tumbuh di alam dan lebih banyak menyukai daerah yang sejuk. Di Indonesia terdapat beberapa perwakilannya, seperti tusam (Pinus merkusii), sejumlah Araucariaceae seperti damar (Agathis alba) dan damar laki-laki (Araucaria cunninghamii), serta beberapa Podocarpus seperti yang saat ini ditulis, Podocarpus neriifolius.
Jenis yang ditanam orang sebagai tanaman pembatas jalan. Tumbuhan ini berumah dua, seperti banyak tanaman runjung yang lain. Organ jantan terdiri dari untai kecil berbentuk kekuningan. Organ betina membawa biji yang tertutup biji salut (aril) dengan struktur aksesori di pangkalnya yang berbentuk bengkakan berwarna ungu gelap.
Kayunya tergolong baik, termasuk kelas 2.
Warna kayunya putih kekuningan dan dapat dipakai untuk bangunan. Kayu dari tanam ini merupakan kayu yang bernilai tinggi, kayu ini merupakan kayu gunung yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi rumah.
Baca juga : Glodokan Tiang Polyalthia longifolia, Pohon Peneduh Penyerap Polusi yang efektif
Disematkan nama Podocarpus neriifolius oleh David Don (21 Desember 1799 - 15 Desember 1841) adalah seorang ahli botani Skotlandia.
Disebut juga sebagai Pohon Manteng, selain sebutan Ki Puri.
Manteng (Poocarpus neriifolius) merupakan pohon dengan daun panjang 4-23 cm, lebar 0,75-2 cm. Seperti pada spesies lain dari marga konifera, bunga jantan dan betina ada di pohon berbeda: bunga jantan dalam untai, bunga betina soliter dan bertangkai, biji memanjang ditunjang oleh cakram mendaging.
Di wilayah seluruh Jawa dalam hutan primer lembab, terpencar, tidak pernah dalam tegakan, pada 1000 –2600 m, bahkan pada ketinggian tinggi merupakan pohon besar. Dari India ke Cina, Taiwan dan di seluruh kepulauan Malesia dan kepulauan Solomon. di pulau-pulau masih berhutan hingga daerah rendah dan dapat mencapai 60 m. Nama lokalnya: ki taji (Melayu, Sumatera.), Ki bima dan ki putri (Sunda).
Pohon ini saya temui di Bogor, kota dengan ketinggian sekitar 400 – 600 meter dpl dan mampu tumbuh dengan baik.
Podocarpus neriifolius alias Manteng alias Ki putri lebih menyukai iklim dengan suka curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 1.500 - 3.700 mm dengan hujan musim panas yang terdistribusi secara merata dan hingga 5 bulan musim kemarau. Kisaran suhu optimal adalah 25 - 30 °C dengan bulan-bulan terdingin hanya antara 8 - 24 °C.
Spesies Podocarpus Sebagian besar spesies dalam genus ini toleran terhadap pemangkasan keras, sering dijadikan bonsai yang bernilai tinggi karena cabangnya mampu tumbuh kembali dari kayu tua sehingga terlihat indah dan berseni meskipun pryumbuhannya sangat lambat.
Heartwood berwarna kuning keabu-abuan atau coklat pucat sampai keemasan, sering tidak jelas batasnya dari pucat kayu gubal. Ini baik dan bertekstur rata, dekat dan berbutir lurus, berkilau.
Kayunya ringan, cukup keras, tidak terlalu tahan lama saat terbuka tetapi tahan terhadap rayap dan serangga. Kayunya mudah diolah menajdi papan yang lebih lunak menunjukkan kecenderungan untuk hancur pada ujung ujung papan dan sangat mudah saat pengerjaan dan dibentuk, diputar, dan diampelas dengan hasil yang baik finishing good.
Mudah direkatkan satu dengan yang lain tetapi membelah; perekatan, pewarnaan, pernis dan sifat urat kayu sangat bagus dan bercorak indah memuaskan.
Kayu berkualitas tinggi, digunakan untuk pertukangan kayu umum, pembuatan kapal, perabot, alat musik, ukiran.
Tanaman Podocarpus, masa berkecambahnya sangat lama dan terkenal lambat di awal pertumbuhan. Tingkat germinasi juga sangat rendah, bisa dibawah 25% saat di alam. Jarang sekali ditemui tumbuh anakan atau biji liar di bawah tegakan.
Perbanyakan dengan stek perlu dibantu dengan hormone pertumbuhan dan sebaiknya menggunakan tunas tegak alias ortotrop supaya pertumbuhannya tegak dan jangan menggunakan tunas plagiotrop atau tunas yang tumbuh menyamping, karena pertumbuhannya akan lebih lambat dan berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon.
Pohon Ki Putri seringkali saya lihat ditanam dibangunan bangunan megah seperti Istana Cipanas, Istana Bogor, Kebun Raya Cibodas dan Keraton. Kebetulan saya mendapatkan dokumentasi di Kebun Raya Bogor.
Saya juga mendokumentasikan Pohon Ki Putri di Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Gunung Batu Bogor yang ditanam tahun 1988. Berumur 32 tahun pada tahun 2020.
Petak 5 Hutan Pendidikan Wanagama HPW I di Kecamatan Playen Kabu[aten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki pohon Ki putri (Podocarpus neriifolius). Persebaran ki putri sejak ditanam sekitar 1984 menjumpai sepuluh pohon ki putri dengan rata-rata tinggi dan diameter rata-rata berturut-turut 19,05 m dan 27,46 cm.
Ki Putri, Pohon menjulang tinggi dengan postur gagah. Ternyata dikeramatkan karena mungkin pertumbuhannya memang lambat, tetapi saat besar, pohon ini memiliki aura yang kuat sebagai pohon yang memiliki kharisma sebagai pohon yang diunggulkan ataupun pohon dengan positif yang kuat.
Memilki karakter sebagai pohon peneduh dan pelindung yang baik dengan tipe daun lancip dan kecil, sehingga yang berteduh dibawahnya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.
Podocarpus neriifolius
Nama Populer : Podocarpus Ki Putri, Kayu China, Manteng Jati Bukit
Nama Latin : Podocarpus neriifolius D Don.
Family : Podocarpaceae
Origin - Daerah Asal : India, Thailand, Jepang
Letak Landscape : Halaman Depan, Tepi jalan, Tanaman Peneduh, Shade tree
Tipe Tanaman Hias : Tanaman Pelindung, Shade tree
Propagasi perbanyakan : Stek, Cangkok
Media Tanah : Tanah Kebun, dan kompos
Perlakuan khusus : Pemupukan dan Pemangkasan
Podocarpus neriifolius Ki Putri, Manteng |
Podocarpus neriifolius |
Kayu pohon Podocarpus sering dipakai sebagai kayu furniture, alat musik, ukiran dan bahan baku pulp untuk kertas.
Baca juga : Pinus merkusii, Pohon Peneduh yang menghasilkan Getah Bermanfaat
Ki putri alias Podocarpus neriifolius adalah jenis konifer yang termasuk dalam suku Podocarpaceae.
Kawasan pertumbuhan alaminya ditemukan di hutan-hutan India, Nepal, Cina, Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina, Papua Nugini, Fiji, dan Kepulauan Solomon. Tinggi tumbuh pada ketinggian 650 m hingga dengan 1600 m di atas permukaan laut. Namun, ada beberapa varietas yang toleran tumbuh di ketinggian rendah.
Daun Podocarpus neriifolius |
Anggota Pinophyta memiliki tajuk berbentuk kerucut dan memiliki daun yang memanjang (lanset) atau berbentuk jarum. Bentuk daun ini dipertimbangkan sebagai adaptasi terhadap habitat Hampir semua anggotanya yang banyak dijumpai di wilayah bersuhu relatif sejuk, seperti melingkari kutub sirkumpolar atau di dataran tinggi.
Khusus untuk tanaman Ki Putri alias Podocarpus neriifolius merupakan tumbuhan pohon yang bisa mencapai ketinggian 10–15 m, lebih tinggi dari 40 meter, di kawasan Asia tropis dan subtropis.
Di daerah tropika, hanya beberapa jenis yang tumbuh di alam dan lebih banyak menyukai daerah yang sejuk. Di Indonesia terdapat beberapa perwakilannya, seperti tusam (Pinus merkusii), sejumlah Araucariaceae seperti damar (Agathis alba) dan damar laki-laki (Araucaria cunninghamii), serta beberapa Podocarpus seperti yang saat ini ditulis, Podocarpus neriifolius.
Jenis yang ditanam orang sebagai tanaman pembatas jalan. Tumbuhan ini berumah dua, seperti banyak tanaman runjung yang lain. Organ jantan terdiri dari untai kecil berbentuk kekuningan. Organ betina membawa biji yang tertutup biji salut (aril) dengan struktur aksesori di pangkalnya yang berbentuk bengkakan berwarna ungu gelap.
Kayunya tergolong baik, termasuk kelas 2.
Warna kayunya putih kekuningan dan dapat dipakai untuk bangunan. Kayu dari tanam ini merupakan kayu yang bernilai tinggi, kayu ini merupakan kayu gunung yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi rumah.
Baca juga : Glodokan Tiang Polyalthia longifolia, Pohon Peneduh Penyerap Polusi yang efektif
Disematkan nama Podocarpus neriifolius oleh David Don (21 Desember 1799 - 15 Desember 1841) adalah seorang ahli botani Skotlandia.
Disebut juga sebagai Pohon Manteng, selain sebutan Ki Puri.
Manteng (Poocarpus neriifolius) merupakan pohon dengan daun panjang 4-23 cm, lebar 0,75-2 cm. Seperti pada spesies lain dari marga konifera, bunga jantan dan betina ada di pohon berbeda: bunga jantan dalam untai, bunga betina soliter dan bertangkai, biji memanjang ditunjang oleh cakram mendaging.
Di wilayah seluruh Jawa dalam hutan primer lembab, terpencar, tidak pernah dalam tegakan, pada 1000 –2600 m, bahkan pada ketinggian tinggi merupakan pohon besar. Dari India ke Cina, Taiwan dan di seluruh kepulauan Malesia dan kepulauan Solomon. di pulau-pulau masih berhutan hingga daerah rendah dan dapat mencapai 60 m. Nama lokalnya: ki taji (Melayu, Sumatera.), Ki bima dan ki putri (Sunda).
Pohon ini saya temui di Bogor, kota dengan ketinggian sekitar 400 – 600 meter dpl dan mampu tumbuh dengan baik.
Podocarpus neriifolius alias Manteng alias Ki putri lebih menyukai iklim dengan suka curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 1.500 - 3.700 mm dengan hujan musim panas yang terdistribusi secara merata dan hingga 5 bulan musim kemarau. Kisaran suhu optimal adalah 25 - 30 °C dengan bulan-bulan terdingin hanya antara 8 - 24 °C.
Bunga Podocarpus neriifolius |
Podocarpus neriifolius dijadikan Bonsai |
Kayunya ringan, cukup keras, tidak terlalu tahan lama saat terbuka tetapi tahan terhadap rayap dan serangga. Kayunya mudah diolah menajdi papan yang lebih lunak menunjukkan kecenderungan untuk hancur pada ujung ujung papan dan sangat mudah saat pengerjaan dan dibentuk, diputar, dan diampelas dengan hasil yang baik finishing good.
Mudah direkatkan satu dengan yang lain tetapi membelah; perekatan, pewarnaan, pernis dan sifat urat kayu sangat bagus dan bercorak indah memuaskan.
Kayu berkualitas tinggi, digunakan untuk pertukangan kayu umum, pembuatan kapal, perabot, alat musik, ukiran.
Tanaman Podocarpus, masa berkecambahnya sangat lama dan terkenal lambat di awal pertumbuhan. Tingkat germinasi juga sangat rendah, bisa dibawah 25% saat di alam. Jarang sekali ditemui tumbuh anakan atau biji liar di bawah tegakan.
Perbanyakan dengan stek perlu dibantu dengan hormone pertumbuhan dan sebaiknya menggunakan tunas tegak alias ortotrop supaya pertumbuhannya tegak dan jangan menggunakan tunas plagiotrop atau tunas yang tumbuh menyamping, karena pertumbuhannya akan lebih lambat dan berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon.
Bibit Podocarpus neriidfolius |
Daun Podocarpus neriifolius |
Petak 5 Hutan Pendidikan Wanagama HPW I di Kecamatan Playen Kabu[aten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki pohon Ki putri (Podocarpus neriifolius). Persebaran ki putri sejak ditanam sekitar 1984 menjumpai sepuluh pohon ki putri dengan rata-rata tinggi dan diameter rata-rata berturut-turut 19,05 m dan 27,46 cm.
Ki Putri, Pohon menjulang tinggi dengan postur gagah. Ternyata dikeramatkan karena mungkin pertumbuhannya memang lambat, tetapi saat besar, pohon ini memiliki aura yang kuat sebagai pohon yang memiliki kharisma sebagai pohon yang diunggulkan ataupun pohon dengan positif yang kuat.
Memilki karakter sebagai pohon peneduh dan pelindung yang baik dengan tipe daun lancip dan kecil, sehingga yang berteduh dibawahnya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.
Podocarpus neriifolius |
0 Response to "Ki Putri Podocarpus neriifolius, Pohon berpostur Tegak dan Kokoh yang dikeramatkan"
Post a Comment