Istana gebang, Rumah Ibu Presiden Soekarno di Blitar
Istana Gebang
Istana Gebang adalah kompleks bangunan yang berada di jalan
Sultan Agung Nomor 57 – 59 dan 61, Kampung Gebang, Kelurahan Sanan Wetan,
Kecamatan Sanan Wetan, Kotamadya Blitar Provinsi Jawa Timur.
Dinamakan ISTANA GEBANG mengikuti nama nama tempat yang
berkaitan dengan kegiatan Presiden Republik Indonesia yang pertama “Bung Karno”
alias Ir. Soekarno, seperti Istana Merdeka, Istana Negara, Istana Bogor, Istana
Batu Tulis, Istana Cipanas, Istana Gedung Agung Yogyakarta dan Istana Tampak
Siring di Bali dan memang telah dikenal dengan nama tersebut sejak tahun
limapuluhan.
Merujuk dari buku “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat” alih
bahasa oleh Mayor Abdul Bar Salim, Penerbit Gunung Agung dari Buku Sukarno, an
autobiography as told to Cindy Adams edisi Amerika Serikat yang diterbitkan oleh
The Bobbs Merrill Company inc, New York tahun 1965 di halaman 47 alinea pertama
menerangkan bahwa Ayahanda Bung Karno yaitu R. Soekeni Sosrodidihardjo yang bertugas sebagai dipindahkan dari Mojokerto ke Blitar pada
tahun 1917, menjabat sebagai Mantri Guru Sekolah Guru Laki Laki (Normal Jongens
School) yang lokasinya sekarang adalah SMAN 1 Blitar.
Berikutnya di halaman 50 alinea ketiga diperoleh keterangan
bahwa di musim kemarau tahun 1918 (Tahun
yang benar adalah 1919) ketika Bung Karno sedang pulang ke Blitar dalam waktu
liburnya, setibanya di tempat kawan kawannya di Wlingi yang berjarak 20 km sebelah timur Blitar dan
Gunung Kelud meletus dengan hebatnya sehingga memutuskan jalur transportasi
baik mobil maupun kereta api.
Selanjutnya di halaman 51 alinea keempat tertulis Di Surabaya Pak Tjokropan rupanya merasa
tjemas memikirkan keadaanku. Ia menaiki mobilnya dan melakukan perdjalanan sehari penuh hanja karena hendak mengetahui bagaimana keadaanku. Mula mula ia tidak dapat
menemuiku atau orang tuaku. Rumah kami selamat akan tetapi rumah itu sudah
mendjadi tumpukan lahar dan lumpur.
Sampai di djalan Sultan Agung 53 ia hanya mendapati rumah kosong sama
sekali.
Dari keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
Istana Gebang mulai ditempati oleh Keluarga Bung Karno tahun 1917 – 1919,
dibeli dari seorang warga Belanda CH Portier Pegawai Kereta Api di Blitar dan
dari beberapa sumber lisan rumah ini beriringan dengan pembangunan Stasiun
Kereta Api Blitar di tahun 1884.
Ketika Studi di Technische Hogere School di bandung
(Sekarang ITB) Bung Karno masih harus sering berkunjung ke Istana Gebang baik
disaat saat liburan maupun meminta uang kuliah dan pemondokan kepada orang
tuanya dan kakaknya Sukarmini yang telah bersuamikan Bapak Puguh, seorang
pegawai Dinas Pekerjaan Umum di Malang.
Kamar Utama dengan Koleksi Tongkat dan Tombak |
Dimasa pendudukan balatentara Jepang, Bung Karno dapat
berada di rumah ini meskipun tidak terlampau sering karena kegiatannya
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dari rumahnya di Pegangsaan Timur 56
Jakarta. Ayahanda dan Ibunya Bung Karno sempat diboyong dari Blitar untuk tinggal
di Jakarta menjelang Guntur Sukarnoputra lahir di tahun 1944. Namun pada
tanggal 8 Mei 1945 Ayahanda Bung Karno wafat dan dimakamkan di pemakaman Karet,
justru hanya bertaut waktu 24 hari dari lahirnya Pancasila yang dipidatokan
oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 yang selanjutnya ketika pemugaran
Makam Bung Karno di tahun 1978 jenasah ayahandanya dipindahkan untuk disatukan
di dalam satu tempat di makam Bung Karno dan ibundanya.
Bangunan Istana Gebang atau Rumah Ibu Bung Karno terdiri
dari :
Rumah Induk
Sisi Kiri
Ruang Tamu
Kamar Tidur Bung Karno dimasa muda
Ruang Keluarga
Sisi Kanan
Kamar tidur tamu laki laki
Kamar tidur tamu wanita
Kamar kakak Bung Karno, Ibu Sukarmini
Kamar Ayah Bunda Bung Karno, selanjutnya Kamar Bung Karno
setelah menjadi Presiden setiap berkunjung ke rumah ini, lengkap dengan kamar
mandi dalam
2 Gandok kiri untuk kamar tidur tamu selain keluarga dekat
berikut teras dalam dan kamar mandi tamu.
Selanjutnya beberapa kamar menjadi kamar putra putri Bung
Karno ketika berkunjung ke Blitar
Bangunan Belakang
Dari Kiri ke kanan
Dapur setelah menggunakan kompor, sedang dapur asli dari
pawonan kayu bakar berada di belakangnya.
Sumur dan penyediaan air dalam botol yang siap untuk dibawa
para pengunjung
Kamar mandi asli saat Bung Karno masih muda, pintu dari
belakang disamping dapur kayu bakar, Kamar pembantu rumah tangga. Sekarang
digunakan untuk kamar petugas.
Kamar penyimpanan alat alat dapur
Ruang makan keluarga
4 buah kamar mandi WC bangunan setelah Bung Karno menjadi Presiden untuk para
pengikut rombongan Presiden.
Kamar Tidur pembantu rumah tangga. Sekarang kamar tidur
petugas
2 Buah Rumah Keluarga
1 rumah di ujung kiri depan adalah rumah cikal bakal
pembelian pertama ayahanda Bung Karno, 1 rumah diujung kanan depan untuk
keluarga
Gudang dan Koleksi Sepeda |
Pavilyun
Terletak di samping kiri rumah induk, digunakan untuk
keluarga Ibu Sukarmini dan untuk para ajudan dan para pengawal Bung Karno saat
berkunjung ke Blitar.
Koleksi Sepeda |
Balai kesenian
Dibangun pada tahun 1951, digunakan untuk Pagelaran Seni,
Wayang Kulit menyambut kedatangan Bung Karno dan pernah digunakan untuk
pagelaran wayang kulit dengan dalang Bung Karno sendiri. Untuk sehari harinya
dipergunakan latihan karawitan, tari, pedalangan dan kegiatan kegiatan kesenian
lainnya. Di bagian belakang dari Balai Kesenian untuk musholla keluarga.
Dapur Belakang
Merupakan dapur tambahan apabila memerlukan masak dalam
volume besar, terletak di belakang dapur. Kamar tukang kebundan gudang.
Rumah Pembantu
Terletak di belakang Bangunan Belakang. Ditempati oleh
pembantu pemelihara kuda, baik kuda yang dipakai untuk kereta ayahanda Bung
Karno maupun kuda kuda balap yang pernah dimiliki Ibu Sukarmini.
Bekas Kandang Kuda
Terletak diujung kanan di belakang Balai Kesenian. Ketika
kunjungan Bung Karno era tahun enampuluhan, yang semakin banyaknya para
pengawal ikut dating ke tempat ini, akhirnya dibangun untuk tempat menginap para pengawal dengan
kelengkapan kamar mandi dan WC nya.
Bekas Lumbung Padi.
Terletak dibelakang garasi saat ini tinggal pondasinya yang
ditengah tengahnya ditanami pohon rambutan
0 Response to "Istana gebang, Rumah Ibu Presiden Soekarno di Blitar"
Post a Comment