SERANGAN NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN KOPI (Coffee Arabica, Coffee canephora)
SERANGAN NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN KOPI
(Coffee Arabica, Coffee canephora)
Gejala Tanaman Kopi yang terserang Nematoda |
Spesies dan
bioekologi nematode
Sampai dengan
saat ini telah diketahui kurang lebih 100 spesies nematoda parasit yang
berasosiasi dengan tanaman kopi di seluruh dunia. Di Indonesia minimal terdapat 14 spesies
neamtoda parasit pada tanaman kopi. Dari
jumlah tersebut yang memiliki arti penting secara ekonomi adalah jenis :
- Pratylenchus coffeae
- Radhopolus similes
- Meloidogyne spp.
Pratylenchus
Coffeae merupakan jenis yang paling berbahaya baik pada tanaman kopi robusta
maupun Arabika.
Radhopolus similes
terutama sangat merusak pada kopi Arabika dan Meloidogyne spp. hanya berbahaya
pada stadium tanaman bibit.
Dari perilaku
makan Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis tergolong nematoda
endoparasit yang berpindah-pindah (migratory endoparasitic nematodes). Bagian tanaman yang diserang adalah akar
serabut yang aktif menyerap unsur hara dan air sehingga menyebabkan akar
membusuk dan suplai unsur hara serta air terhambat bahkan terhenti.
Gejala yang terlihat pada bagian tajuk,
tanaman menjadi kerdil, daun menguning dan gugur, dan akhirnya tanaman
mati. Gejala serangan tersebut terutama
mulai tampak pada musim kemarau. Apabila
seluruh system akar telah membusuk maka nematoda akan berpindah ke tanaman lain
dengan bantuan aliran air, terbawa oleh alat-alat pertanian dan oleh manusia
atau hewan. Pergerakan secara aktif
terjadi sangat lambat bahkan ada literatur yang menyebutkan pergerakan
nematoda hanya 30 cm per tahun.
Gejala awal serangan Nematoda |
Pratylenchus
coffeae dan Radopholus similis berkembang biak di dalam akar, terutama dalam
jaringan kortek kulit). Siklus hidup
Pratylenchus coffeae berkisar 45 - 48 hari, sedang Radopholus similis 20 – 25
hari. Selain menyerang tanaman kopi,
kedua jenis nematoda tersebut memiliki iang kurang lebih 200 jenis tumbuhan, baik
tanaman yang dibudidayakan maupun tumbuhan pengganggu. Beberapa jenis tumbuhan inang pengganti yang
terdapat di Indonesia
adalah : pisang, kakao, karet, turi, dadap, tephrosia, gliricidae (gamal),
jeruk, apel, kentang, ketela rambat, teh, kapas, anggur dan berbagai jenis
gulma. Inang pengganti untuk Radopholus
similis antara lain pisang, jeruk, lada, teh, apokat, tebu, jagung, tephrosia,
sayur-sayuran serta berbagai jenis gulma.
Perakaran kopi yang sehat |
Akar Tanaman Kopi yang terserang Nematoda |
Pengendalian
Pada Pembibitan
Pengendalian
nematoda parasit pada pembibitan kopi sangat dianjurkan mengingat bibit dapat
berfungsi sebagai penyebar atau penular pada lahan-lahan yang belum
terinfeksi. Oleh karena itu tujuan
pengendalian pada pembibitan adalah menekan populasi serendah mungkin bahkan
sampai dengan nol (eradikasi). Untuk
mencapai maksud tersebut dapat dilakukan dengan sterilisasi media pembibitan
menggunakan fumigant Dazomet (Basamid G) atau metham – sodium (Vapam L) dengan
dosis 40 gram dan 100 ml formulasi per m2 pembibitan
Sejak di Pembibitan gejala Nematoda harus diperhatikan dan dicegah supaya bibit yang terserang Nematoda tidak dikirim ke lapangan |
Basamid G
diaplikasikan dengan cara ditaburkan dan dicampur media pembibitan, sedang
Vapam dengan cara dilarutkan ke dalam 9 liter air selanjutnya disiramkam pada
media pembibitan hingga merata. Media
yang telah diapliksikan harus ditutup dengan plastik selama 1 minggu, kemudian
dibuka dan diaerasikan agar sisa-sisa fumigant menguap. Kedua jenis fumigant tersebut memiliki sifat
Biosida yaitu mampu mematikan semua makhluk hidup termasuk tanaman kopi. Oleh karena itu aplikasinya harus sebelum
tanam (pratanam).
Apabila serangan
terjadi pada bibit, dengan gejala bibit kerdil, daun menguning dan rontok, akar
serabut habis dan membusuk, dan akhirnya tanaman mati. Maka penanggulangan dapat dilakukan dengan
nematisida sistemik Oksamil (Vydate 100 AS).
Aplikasi dilakukan dengan menyiramkan larutan dengan konsentrasi 1,0%
sebanyak 0,25 liter per bibit dengan kategori rusak ringan sedangkan bibit yang
terserang berat harus dimusnahkan.
Pada Areal
Pertanaman
Pengendalian
nematoda parasit kopi di areal pertanaman umumnya sangat sulit dan mahal. Hal ini disebabkan tanaman kopi merupakan
tanaman tahunan dan perilaku nematoda yang sangat kompleks. Daya tahan nematoda Pratylenchus coffeae dan
Radopholus similis cukup tinggi pada kondisi yang kurang menguntungkan
disamping kisaran inangnya yang sangat lebar pada berbagai jenis tumbuhan. Gejala kerusakan yang tanpak pada bagian di
ats tanah tidak spesifik sehingga mudah dikacaukan dengan gejala kerusakan yang
disebabkan oleh hama
dan penyakit lain. Akibatnya ada atau
tidaknya serangan nematoda umumnya terlambat diketahui. Beberapa komponen pengendalian yang dapat
dipadukan untuk menyusun Pengendalian Hama dan Penyakit terpadu ( PHT) antara
lain:
- Kultur teknis dan Higiene (Sanitasi) Kebun
- Aplikasi Bahan Organik
Aplikasi buah pinang Arecha catecu untuk mengendalikan Nematoda |
Buah Pinang dibelah |
Dibenamkan ke samping tanaman kopi |
Semoga tanaman kopi lebih tahan terhadap serangan Nematoda |
Menghilangkan
Tanaman Inang Pengganti
Pada areal
serangan nematoda disarankan untuk tidak menanam tanaman sela atau penaung yang
menjadi inang pengganti seperti Tephrosia, jeruk, pisang, turi dan dadap. Demikian pula penyiangan gulam yang bersih di
sekitar tanaman kopi sangat dianjurkan.
Pemusnahan
Tanaman Terserang Berat
Cara ini lebih
dititikberatkan untuk mengurangi sumber infeksi, yaitu dengan mencabut
(eradikasi) tanaman yang terserang berat dan memusnahkannya di areal serangan
supaya tidak menyebar. Bekas lubang
tanam tanaman yang dicabut selanjutnya dibuka agar terkena sinar matahari. Pencabutan tanaman terserang nematoda
sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.
Karena pada saat musim kemarau nematoda umumnya sedang aktif di sekitar
tanaman yang terserang.
Pemberian
penaung yang Cukup
Cara
pengendalian ini jauh lebih bertujuan untuk meningkatkan toleransi tanaman kopi
dan mengurangi stress tanaman dari kondisi yang tidak optimal. Dengan adanya naungan yang cukup, tanaman
tidak dipaksa untuk berbuah sehingga kondisi tanaman lebih stabil sehingga
mampu menahan serangan nematoda lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang
dipaksa berbuah tanpa naungan (over bearing).
Tanaman naungan yang terawat membuat tanaman Kopi lebih tahan terhadap serangan Nematoda |
Pemberaan dan
Rotasi Tanaman
Tanaman kopi
merupakan tanaman tahunan sehingga sangat sulit untuk menyusun pola rotasi,
kecuali memang diprogramkan untuk dikonversi baik dengan tanaman kopi atau
dengan tanaman tahunan lainnya.
Banyaknya tanaman inang pengganti nematoda parasit kopi juga sangat
mempengaruhi tingkat keberhasilan pengendalian dengan sistem rotasi. Dari hasil penelitian beberapa tanaman
perkebunan yang sifatnya tahunan, hanya tanaman tebu (Saccharum officinarum)
yang bukan merupakan tanaman inang Pratylenchus coffeae, sehingga tanaman ini
dapat digunakan sebagai tanaman rotasi sebelum ditanami lagi dengan tanaman
pokok yaitu kopi.
Beberapa tanaman
antagonis yaitu tanaman yang tidak disukai oleh nematoda juga terbukti dapat
mempercepat menurunkan populasi nematoda pada proses pemberaan areal yang
terserang, yaitu rumput Guatemala
(Trypsacum laxum), Tagetes petula, dan Crotalaria spp.
Pengendalian
Biologis
Dengan
perkembangan teknologi dan penelitian untuk menekan nematoda saat ini
penggunaan beberapa jamur mikoriza untuk pengendalian biologi nematoda
Pratylenchus coffeae sedang dikembangkan.
Demikian pula dengan bakteri
Pasteuria penetrans sedang dicoba pada skala laboratorium dan rumah kaca.
Penanaman
klon/varietas Tahan atau Toleran
Kopi Arabika
merupakan jenis tanaman yang paling mudah diserang nematoda parasit dibanding
jenis-jenis kopi yang lain. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa kopi Ekselsa (Coffee excelsa) memiliki
ketahanan yang tinggi terhadap serangan nematoda Pratylenchus coffeae. Pengujian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa
kopi Robusta (Coffea canephora) MB.101 (BP. 961) memiliki toleransi tinggi
terhadap serangan nematoda Pratylenchus coffeae. Klon-klon kopi tersebut diharapkan dapat
ditanam pada areal serangan nematoda Pratylenchus coffeae terutama sebagai
batang bawah (rootstock). Toleransi ini
dikarenakan sifat perkembangan akar kopi Ekselsa dan Robusta lebih cepat dan
lebih baik dibandingkan kopi Arabika yang pemulihan (recovery) akarnya sangat
lambat.
Secara umum,
kopi Robusta lebih toleran terhadap serangan nematoda parasit dibanding kopi
Arabika. Oleh karena itu dalam konversi
dari kopi Robusta ke kopi Arabika pada areal yang telah diketahui terinfeksi
nematoda perlu dipertimbangkan menggunakan batang bawah kopi Robusta yang telah
ada.
Pengendalian
dengan Kimiawi (Nematisida)
Penggunaaan
Nematisida pada pertanaman kopi yang sifatnya pada areal luas dirasakan cukup
mahal terutama dalam pengadaan nematisida disamping tenaga kerja. Cara pengendalian kimiawi dengan nematisida
hendaknya diintegrasikan dengan metode lain sehingga akan mengurangi frekuensi
aplikasi yang pada akhirnya akan mengurangi biaya. Saat ini telah diuji beberapa jenis
nematisida kontak dan sistemik yang efektif untuk nematoda parasit kopi antara
lain : Karbofuran (Curater 3 G, Furadan 3 G dll), Oksamil (Vydate G 100 AS),
dan etoprofos (Rhocap 10 G). Karbofuran
dan etoprofos diaplikasikan dengan cara ditaburkan dan dipendam di sekitar akar
tanaman yang terserang pada awal musim hujan.
Dosis formulasi yang dianjurkan adalah 35 gram per tanaman untuk
Karbofuran dan 25 gram per tanaman untuk etoprofos. Aplikasi pengendalian
dengan Karbofuran dan etoprofos diulang setiap 2 bulan sekali.
Oksamil (Vydate
100 AS) digunakan dengan cara menyiramkan larutan dengan konsentrasi 1% (1 cc
per liter air) formulasi pada daerah perakaran tanaman yang terserang setiap 2
bulan sekali.
0 Response to "SERANGAN NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN KOPI (Coffee Arabica, Coffee canephora)"
Post a Comment