SECANG, SAPPAN WOOD Caesalpinia Sappan

SECANG, SAPPAN WOOD

Caesalpinia Sappan

Caesalpinia Sappan

Nama Populer : SECANG, SAPPAN WOOD

Nama Latin : Caesalpinia Sappan L

Family : Fabaceae

Genus : Caesalpinia

Origin - Daerah Asal : Asia Tenggara, India, Amerika Selatan Brazil

Manfaat : Tanaman Obat

Tipe Tanaman : Pohon

Propagasi perbanyakan : Biji, Cangkok, Stek

Habitat : Tanah Mineral dan subur

Perlakuan khusus : Pemangkasan

Synonym : Biancaea sappan (L.) Tod

Photo : Kebun Raya Bogor

Caesalpinia Sappan

Tanaman Secang banyak dimanfaatkan sebagai obat yang berkhasiat herbal.

Secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah perdu anggota suku polong-polongan (Fabaceae) yang menggunakan pepagan (kulit kayu) dan kayunya sebagai perdagangan perdagangan rempah-rempah.

Asal usul tumbuhan ini tidak diketahui dengan pasti; [3] belum ada sejak lama dibudidayakan orang di wilayah India, Asia Tenggara, Malesia, hingga Pasifik, terutama sebagai penghasil bahan pewarna dan juga bahan obat tradisional

Caesalpinia Sappan

Secang Sebagai Pewarna, Menggunakan kayu brazil, kayu sepang khusus digunakan sebagai penghasil zat pewarna: makanan, pakaian, anyam-anyaman, dan barang-barang lain. Kayu ini menjadi perdagangan perdagangan antar bangsa hingga penghujung abad ke-19; setelah itu dihargai terus meningkat persaingan dengan bahan pewarna sintetik, dan sekarang hanya menjadi barang perdagangan di dalam negeri.

Caesalpinia Sappan

Secang sebagai Bahan obat, Kayu secang memiliki khasiat sebagai pengelat (astringensia). Kandungan adalah brazilin, yaitu zat warna merah-sappan, asam tanat, dan asam galat. Simplisia kayu secang merupakan irisan atau keping-keping kecil kayu ini dikenal sebagai Sappan lignum dalam sediaan FMSo (Formularium Medicamentorum Soloensis).

Antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, anti-photoaging, hipoglikemik (penurunan kadar gula darah), vasorelaksan, perlindungan hepatoprotektif (pelindung hati) dan anti jerawat (anti jerawat). Ekstrak kayu secang juga ditengarai berkhasiat anti tumor, anti virus, imunostimulan dan lain-lain.

Secara tradisional, potongan kayu secang biasa digunakan sebagai campuran bahan jamu di Jawa. Di samping itu, kayu secang adalah salah satu bahan pembuatan minuman penyegar khas Yogyakarta selatan (wedang secang dan wedang uwuh).

Lain-lain, Karena kekuatan, keawetan, dan keindahan warnanya, kayu secang juga dimanfaatkan dalam pembuatan perkakas rumah tangga. Hanya, karena tidak ada kayu eksemplar yang cukup besar dan panjang, kayu ini digunakan untuk pembuatan perkakas kecil-kecil, kayu lis dan pigura, pasak dan paku kayu dalam pembuatan kapal, dan lain-lain.

Perdu secang yang berduri biasa digunakan sebagai tanaman pagar di lahan hutan jati di Jawa.

Secang sebagian besar tumbuh alami di lahan yang berlereng. Tidak tahan terhadap penggenangan, tanaman ini tumbuh di tanah-tanah yang berliat atau berbatu kapur, atau adakalanya di tanah berpasir dekat sungai.

Caesalpinia Sappan

Pohon kecil atau perdu, tinggi 4-10 m. Batang dengan tonjolan-tonjolan mirip gigir, dengan banyak duri, pepagannya berwarna cokelat keabu-abuan. Ranting-ranting biasanya dengan duri-duri yang melengkung ke bawah; jarang tak berduri. Ranting muda dan kuncup bulus halus kecokelatan.

Caesalpinia Sappan

Daun majemuk menyirip ganda, dengan daun penumpu 3-4 mm, lekas gugur. Tulang daun utama sepanjang 25-40 cm; dengan 9-14 pasang tulang daun samping. Anak daun sebanyak 10—20 pasang di setiap tulang daun, berhadapan, duduk atau hampur duduk, bentuk lonjong, 10-25 × 3–11 mm, dengan pangkal rompang miring, dan ujung melekuk atau membundar, bertepi rata-rata, lokos jarang-jarang

Tanaman Secang dikenal dengan berbagai nama, seperti

Seupeuĕng (Aceh); Sepang (Gayo); sopang (Toba); sapang, cacang (Mink.);

Sĕpang, sĕcang (Btw.); Sĕcang (Sd.); kayu secang, soga jawa (Jw.);

Kajo sècang (Md.); cang (Bl.); sĕpang (Sas.); supa, supang (Bm.);

Sapang (Mak.); sĕpang (Bug.); sèpè (Rote), sèpèl (Timor),

Hapé (Sawu), hong (Alor); sèfèn (Weda), sawala, singiang, sinyianga, hinianga (aneka dialek di Maluku Utara),

Sunyiha (Ternate), roro (Tidore); sema (Manusia.), naga, pasa, dolo (aneka dialek di Sulawesi Utara).

Dalam bahasa asing dikenal sebagai sappanwood (Ingg.), Dan suou (Jp.