PENYAKIT BUSUK RANTING/CABANG Corticium sp PADA TANAMAN KOPI
PENYAKIT
BUSUK RANTING/CABANG Corticium sp
PADA TANAMAN KOPI
PADA TANAMAN KOPI
Penyakit busuk ranting/cabang saat telah ditemukan di seluruh tanaman kopi di indonesia. Perkembangan penyakit ini sangat cepat pada musim hujan dan umumnya ditemukan pada kopi Arabika.
Penyakit busuk ranting/cabang karena Corticium sp. |
Gejala
Pada serangan awal ranting yang masih hijau terdapat bintik-bintik putih, dan perkembangan selanjutnya ranting akan membusuk, berwarna coklat kehitaman dan akhirnya mengering. Mengeringnya ranting akan diikuti pula dengan layunya daun yang kemudian menguning, mengering dan akhirnya gugur.
Pada serangan awal ranting yang masih hijau terdapat bintik-bintik putih, dan perkembangan selanjutnya ranting akan membusuk, berwarna coklat kehitaman dan akhirnya mengering. Mengeringnya ranting akan diikuti pula dengan layunya daun yang kemudian menguning, mengering dan akhirnya gugur.
Kadang-kadang serangan penyakit
busuk juga ke tulang daun sehingga daun menjadi mongering dan gugur. Bintik-bintik putih tersebut adalah hifa yang
menggumpal dan memadat. Gejala ini mirip
dengan penyakit jamur upas, hanya pada jamur upas miselium menyatu seperti
lapisan. Bintik-bintik sepintas seperti
kutu putih, kalau dipegang mudah lepas.
Saidi, 1993 melaporkan bahwa di Sulawesi Selatan disamping pada ranting,
gejala ditemuka juga pada buah kopi.
Buah kopi yang terserang
menyebabkan warnanya cepat berubah menjadi hitam. Buah yang sudah busuk masih tetap melekat
pada cabang meskipun sudah kering, tetapi kalau tersentuh atau terkena
goncangan mudah rontok. Penyakit tidak
hanya terbatas pada kulit buah tetapi dapat meluas sampai endosperma atau keeping
biji. Serangan pada buah yang masih muda
dapat menyebabkan endosperma busuk dan kering dan berkerut sehingga antara
endosperma dan kulit tanduk terbentuk ruang yang lebar. Akibatnya bobot buah kopi tersebut sangat
ringan meskipun dari luar bentuknya bulat.
Serangan pada buah yang sudah tuapun tetap dapat menurunkan mutu biji
karena endospermanya berwarna hitam dan pertumbuhannya terhenti.
Penyakit busuk ranting/cabang karena Corticium sp. |
Penyebab
Penyakit dan peredarannya
Penyakit busuk ranting/cabang dan
buah disebabkan oleh Jamur Corticium sp
(Saidi, 19930. factor yang berpengaruh
terhadap penyakit ini adalah kelembaban yanf cukup tinggi, curah hujan yang
tinggi, dan varietas ketahanan kopi. Di
Sulawesi Selatan diketahui meningkatnya intensitas penyakit pada saat 2 bulan
setelah musim hujan tiba. Penyebaran
jamur dapat melalui percikan air hujan ataupun angina. Varietas kopi tampak berpengaruh terhadap
penyakit busuk ranting. Di jawa Timur
penyakit ini sering menyerang pada S lini dan jarang menyerang pada BLP (Saidi
& Junianto, 1992). Disamping itu
penyakit ini juga banyak menyerang varietas kopi Arabika pada Kartika, USDA dan
hibrido de Timor .
Pengendalian
Pada musim hujan yang berlangsung selama 1 bulan, harus segera dilakukan pengamatan secara intensif terhadap cabang / ranting dan buah yang menunjukkan gejala layu. Apabila pada cabang/ranting tersebut terdapat bintik-bintik kecil berwarna putih maka harus segera diptong dan dibakar atau dipendam. Tndakan ini untuk menghilangkan sumber infeksi agar tidak menular ke ranting/ cabang lain bahkan ke buah.
Pengendalian secara kimiawi dngan menyemprotkan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Copper Sandoz 0,3 %, Tilt 250 EC 0,2 % atau Anvil 50 EC 0,2 % (Saidi, 1993). Penyemprotan dengan Copper Sandoz dilakukan selama musim hujan dengan interval 3 minggu sedangkan penyemprotan dengan Tilt atau Anvil cukup dilakukan 2 – 3 kali, dengan interval penyemprotan 1 bulan. Sasaran penyemprotan adalah cabang/ranting atau buah sakit dan tanaman lain di sekitarnya.
0 Response to "PENYAKIT BUSUK RANTING/CABANG Corticium sp PADA TANAMAN KOPI"
Post a Comment