PENANAMAN KAKAO
Penanaman Kakao
Tanaman Kakao yang sesuai Prosedure |
Tanaman Kakao harus mampu tumbuh dalam jangka waktu yang panjang sesuai dengan umur ekonomis dan mampu bertahan dengan eksploitasi untuk memningkatkan produksi,
Pelaksanaan penanaman yang benar dengan mMempersiapkan areal untuk menciptakan kondisi tanah dan lingkungan mikro menjadi optimal bagi pertumbuhan Kakao serta mempersiapkan areal untuk memberikan kemudahan dalam proses penanaman dan pemeliharaan tanaman diharapkan mampu mendukung kemaampuan tanaman Kakao untuk bertahan dan berproduksi lestari.
Tahapan penanaman Kakao dimulai dimulai dari :
1. Pengajiran atau pemancangan
2. Pembuatan Lubang Tanam
3. Pemberian Pupuk Dasar
4. Pelangsiran Bibit dari Nursery ke Lapangan
5. Penanaman
6. Konsolidasi
Tanaman dengan Jarak tanam yang teratur memudahkan perawatan |
Kegiatan sesuai tahapan penanaman Kakao seperti berikut,
1. Pengajiran / pancang a) Jarak tanam dibuat menurut jarak antar barisan tanaman (gawangan) bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan pembersihan jalur tanam.
b) Pengajiran dilakukan untuk menentukan titik tanam.
c) Ajir yang di pergunakan dari anakan kayu dan atau bambu dengan ukuran diameter ± 2 cm dan panjangnya ±2 meter.
d) Ajir di tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan yaitu 3 m X 3 m atau sesuai rekomendasi.
e) Jarak pancang : Pada areal datar 3 m x 3 m dengan arah barisan Utara – Selatan SPH (Satuan Pokok per Hektar) 1.111 pohon/Ha atau sesuai rekomendasi.
f) Pancang pada areal teras kontur dilakukan mengikuti arah kontur dengan jarak dalam barisan 3 m atau 6 m atau sesuai rekomendasi jarak tanam.
g) Kayu ajir berfungsi untuk menentukan titik tanam.
Lubang Tanam untuk Kakao |
2. Pembuatan lubang tanam
a) Pembuatan lubang tanam dilakukan setelah ajir atau pancang sudah selesai dilakukan.
b) Alat yang digunakan : cangkul, dodos,pisau tajam, alat angkut bibit, mal lubang dan parang.
c) Pembuatan lubang tanaman dilakukan 2 - 4 minggu sebelum penanaman.
d) Ukuran lubang, lebar atas 40 cm, lebar bawah 35 cm, dan dalam 40 cm.
e) Sebelum dibuat lubang, terlebih dahulu dibuat mal lubang dengan pancang tepat di tengah lubang.
f) Tanah galian harus dipisah antara lapisan atas dan lapisan bawah dengan posisi masing-masing di di sebelah kiri dan kanan lubang.
g) Semua akar yang menghalangi lubang harus dipotong dan disingkirkan dari areal.
h) Selesai pembuatan lubang, pancang dipasang kembali ke tempat semula atau di tengah lubang.
i) Pembuatan lubang pada teras, titik tengah lubang harus berada di titik 1/3 dari lebar teras, dihitung dari dinding teras.
j) Tanah galian lubang bagian atas ditempatkan di sebelah dinding teras dalam dan tanah galian bagian bawah di sebelah luar ke arah teras.
k) Setelah selesai pembuatan lubang, dalam satu blok dilakukan pencatatan lubang per baris blok untuk membantu memperkirakan permintaan bibit dan pengecekan di lapangan.
Baca Juga : Penanaman Tanaman Naungan Pada Kakao
3. Pupuk dasar
a) Setelah selesai pembuatan lubang, 1-2 minggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan dasar.
b) Pupuk dasar yang digunakan adalah RP (Rock Pospat) dengan dosis 200 gram per lubang tanam.
c) Penaburan dilakukan secara merata 1/3 bagian pada tanah galian lapisan atas, 1/3 bagian pada tanah galian lapisan bawah dan 1/3 bagian pada dinding lubang.
d) Dalam pelaksanaan pemberian pupuk dasar digunakan takaran pupuk agar merata.
a) Pembuatan lubang tanam dilakukan setelah ajir atau pancang sudah selesai dilakukan.
b) Alat yang digunakan : cangkul, dodos,pisau tajam, alat angkut bibit, mal lubang dan parang.
c) Pembuatan lubang tanaman dilakukan 2 - 4 minggu sebelum penanaman.
d) Ukuran lubang, lebar atas 40 cm, lebar bawah 35 cm, dan dalam 40 cm.
e) Sebelum dibuat lubang, terlebih dahulu dibuat mal lubang dengan pancang tepat di tengah lubang.
f) Tanah galian harus dipisah antara lapisan atas dan lapisan bawah dengan posisi masing-masing di di sebelah kiri dan kanan lubang.
g) Semua akar yang menghalangi lubang harus dipotong dan disingkirkan dari areal.
h) Selesai pembuatan lubang, pancang dipasang kembali ke tempat semula atau di tengah lubang.
i) Pembuatan lubang pada teras, titik tengah lubang harus berada di titik 1/3 dari lebar teras, dihitung dari dinding teras.
j) Tanah galian lubang bagian atas ditempatkan di sebelah dinding teras dalam dan tanah galian bagian bawah di sebelah luar ke arah teras.
k) Setelah selesai pembuatan lubang, dalam satu blok dilakukan pencatatan lubang per baris blok untuk membantu memperkirakan permintaan bibit dan pengecekan di lapangan.
Baca Juga : Penanaman Tanaman Naungan Pada Kakao
3. Pupuk dasar
a) Setelah selesai pembuatan lubang, 1-2 minggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan dasar.
b) Pupuk dasar yang digunakan adalah RP (Rock Pospat) dengan dosis 200 gram per lubang tanam.
c) Penaburan dilakukan secara merata 1/3 bagian pada tanah galian lapisan atas, 1/3 bagian pada tanah galian lapisan bawah dan 1/3 bagian pada dinding lubang.
d) Dalam pelaksanaan pemberian pupuk dasar digunakan takaran pupuk agar merata.
4 Pelangsiran bibit dari nursery ke lapangan
a) Bibit sebelum dilangsir terlebih dahulu diseleksi sesuai dengan kriteria bibit siap tanam.
b) Sebelum bibit dimuat dalam kendaraan maka bibit disiram sampai jenuh agar bibit sewaktu ditanam tidak mengalami kekeringan.
c) Bibit disusun rapi dan rapat untuk mengurangi guncangan-guncangan sewaktu dalam perjalanan.
d) Bibit yang belum ditanam sebaiknya dibuatkan naungan untuk mengurangi penguapan.
e) Bibit yang dilangsir diusahakan habis ditanam pada hari yang bersamaan untuk menghindari tingkat kematian dan penguapan yang disebabkan oleh panas matahari.
f) Bibit harus dalam kondisi pucuk tua dan tidak flush.
g) Penyusunan bibit dalam pengangkutan tidak boleh saling tumpang tindih dan padat.
h) Pada waktu mengangkut dan menurunkan dari kendaraan, bibit tidak boleh dipegang bagian tajuk daun atau bagian bibir atas polibag tetapi harus ditopang dari dasar polibag.
5 Penanaman bibit
a) Sebelum ditanam bibit dipastikan tidak mengalami stres atau layu.
b) Pelangsiran bibit dari terminal bibit sementara ke lubang tanam menggunakan keranjang atau karung atau alat lain yang aman untuk bibit,
c) Bibit diecer mulai dari tempat terjauh dan mengarah ke jalan.
d) Penanaman dilakukan dengan cara :
e) Polybag bagian bawah disobek atau dopotong 1-2 cm keliling dengan menggunakan pisau atau silet.
6. Konsolidasi
a) Pada tahun pertama tanaman setelah penanaman dilakukan konsolidasi yaitu melakukan penyulaman tanaman yang mati, berdaun kering, kerdil tanaman yang rusak karena hama dan penyakit serta karena hewan.
b) Membuat parit pada tanaman yang tergenang, menegakkan tanaman yang miring.
c) Sensus tanaman dilakukan pada tahun pertama setelah tanam dan berikutnya dilakukan setahun sekali sampai TBM 2 dan berikutnya hanya dilakukan sensus untuk tanaman yang mati.
a) Bibit sebelum dilangsir terlebih dahulu diseleksi sesuai dengan kriteria bibit siap tanam.
b) Sebelum bibit dimuat dalam kendaraan maka bibit disiram sampai jenuh agar bibit sewaktu ditanam tidak mengalami kekeringan.
c) Bibit disusun rapi dan rapat untuk mengurangi guncangan-guncangan sewaktu dalam perjalanan.
d) Bibit yang belum ditanam sebaiknya dibuatkan naungan untuk mengurangi penguapan.
e) Bibit yang dilangsir diusahakan habis ditanam pada hari yang bersamaan untuk menghindari tingkat kematian dan penguapan yang disebabkan oleh panas matahari.
f) Bibit harus dalam kondisi pucuk tua dan tidak flush.
g) Penyusunan bibit dalam pengangkutan tidak boleh saling tumpang tindih dan padat.
h) Pada waktu mengangkut dan menurunkan dari kendaraan, bibit tidak boleh dipegang bagian tajuk daun atau bagian bibir atas polibag tetapi harus ditopang dari dasar polibag.
5 Penanaman bibit
a) Sebelum ditanam bibit dipastikan tidak mengalami stres atau layu.
b) Pelangsiran bibit dari terminal bibit sementara ke lubang tanam menggunakan keranjang atau karung atau alat lain yang aman untuk bibit,
c) Bibit diecer mulai dari tempat terjauh dan mengarah ke jalan.
d) Penanaman dilakukan dengan cara :
e) Polybag bagian bawah disobek atau dopotong 1-2 cm keliling dengan menggunakan pisau atau silet.
- bibit ditaruh persis ditengah-tengah lubang tanam, dengan posisi mata okulasi menghadap ke tebing kemudian ditimbun sampai batas sobekan polybag, lalu polybag ditarik keatas, dan dilanjutkan penimbunan.
- Bibit ditanam tegak lurus tidak boleh condong atau miring.
- Pemadatan tanah dilakukan dengan tangan atau dangan kaki secara perlahan dan tidak sampai mengenai tanah polibag.
- Setelah pemadatan, tanah permukaan bekas tanaman diratakan dan dibentuk cembung untuk menghindari genangan air.
- Bibit yang telah tertanam ditandai dengan ajir yang diatasnya diberi polybag, untuk menandakan bahwa lubang tersebut sudah tertanam.
- Bekas potongan dasar polybag dikumpulkan sebagai verifikasi hasil kerja tanam.
- Setelah selesai penanaman, setiap blok dipetakan dengan detail informasi :
- · Klon Kakao
- · Jumlah pohon,
- · Luas
- · Tanggal tanam
- Informasi tersebut dibuatkan papan sebagai identitas blok.
6. Konsolidasi
a) Pada tahun pertama tanaman setelah penanaman dilakukan konsolidasi yaitu melakukan penyulaman tanaman yang mati, berdaun kering, kerdil tanaman yang rusak karena hama dan penyakit serta karena hewan.
b) Membuat parit pada tanaman yang tergenang, menegakkan tanaman yang miring.
c) Sensus tanaman dilakukan pada tahun pertama setelah tanam dan berikutnya dilakukan setahun sekali sampai TBM 2 dan berikutnya hanya dilakukan sensus untuk tanaman yang mati.
0 Response to "PENANAMAN KAKAO"
Post a Comment