Doleschalia polibete Cramer di Tumbuhan Asystasia gangetica
Doleschalia polibete Cramer Asystasia gangetica
25.03.2020
Setelah menyusuri sungai Kali Bekasi (Double ya penyebutannya, kalau sudah Sungai mungkin tidak perlu Kali, ah biarlah) ini saya bertemu dengan Caterpillar alias ulat berwarna biru cantik dengan noktah orange cenderung merah dan memiliki semacam duri dengan banyak mirip jarum jarum lembut di seluruh tubuhnya. malah duri duri ini mirip pasangan benang yang kaku ditegakkan sehingga mirip duri yang siap menancap.
Jarum jarum yang tertancap ditubuhnya berpangkal warna biru terang dengan 4 baris setiap jalurnya sehingga membuat badan ulat ini seperti bersinar dan terdapat garis putih sejumlah tiga baris sepanjang badannya.
Caterpillar atau larva atau ulat dari family Nymphalidae ini mengkhususkan menyerang dan memakan daun dari tumbuhan Genus Asystasia, Grapthyllum, Pseuderanthemum dan Strobilanthes.
Kali ini saya menemukannya sedang melahap dengan rakus daun Asystasia gangetica yang tumbuh subur di bantaran sungai Kali Bekasi. Mulutnya tiada henti melahap daun daun hijau segar yang masih basah karena embun pagi. Ternyata dugaan saya sedikit meleset, karena umumnya ulat akan bergerak untuk makan setelah daun mengering dan rasanya renyah. Ulat biru bertotol merah ini membuat dugaan saya meleset dan memang hanya 1 ekor ini saja yang sudah bangun sepertinya, yang lain masih berdiam diri menikmati pagi.
Perhatikan wajah sangarnya, mirip topeng robot transformer yang siap berkelahi dengan siapa pun yang menghalangi jalannya.
Panjang ulat biru ini sekitar 6.4 cm, yang saya ukur dengan DM alias Diamater Tape yang saya selalu saya bawa ke mana saya jalan yang biasanya untuk mengukur diameter setinggi dada pohon saat di HTI (Hutan Tanaman Industri).
Saya pernah menemui Ulat Doleschalia polibete dengan warna yang tidak biru mengkilat seperti yang saya temukan saat ini. Biasanya berwarna hitam dan noktah oranye dengan duri dan garis putih yang mirip.
Setelah sekian lama mempelajari segala jenis Caterpillar, gradasi warna memang sering saya temukan tetapi karakter dan tipe tanda tanda identifikasi biasanya sama. Mungkin pengaruh waktu bertemu dan jenis makanan yang dikonsumsi Sang Ulat.
Kalau memang menjadi hama di tanaman pokok, pengendalian bisa dengan manual alias dipencet satu persatu terus digoreng (Bercanda ya) atau dengan menggunakan Insektisida dengan bahan aktif Sihalotrin.
Saran saya sih tunggu sampai menjadi kepompong dan berproses metamorfosis lengkap menjadi kupu kupu.
Semoga bermanfaat dan tidak kaget saat bertemu Ulat Transformer.
#Doleschalia polibete
#Asystasia
#Grapthyllum
#Pseuderanthemum
#Strobilanthes
#Caterpillar
#UlatBerwarnaBiru
#BlueCaterpillar
#TransformerCaterpillar
#Nymphalidae
#PlanterandForester
Doleschalia polibete |
25.03.2020
Setelah menyusuri sungai Kali Bekasi (Double ya penyebutannya, kalau sudah Sungai mungkin tidak perlu Kali, ah biarlah) ini saya bertemu dengan Caterpillar alias ulat berwarna biru cantik dengan noktah orange cenderung merah dan memiliki semacam duri dengan banyak mirip jarum jarum lembut di seluruh tubuhnya. malah duri duri ini mirip pasangan benang yang kaku ditegakkan sehingga mirip duri yang siap menancap.
Jarum jarum yang tertancap ditubuhnya berpangkal warna biru terang dengan 4 baris setiap jalurnya sehingga membuat badan ulat ini seperti bersinar dan terdapat garis putih sejumlah tiga baris sepanjang badannya.
Caterpillar atau larva atau ulat dari family Nymphalidae ini mengkhususkan menyerang dan memakan daun dari tumbuhan Genus Asystasia, Grapthyllum, Pseuderanthemum dan Strobilanthes.
Doleschalia polibete Crame |
Doleschalia polibete Crame |
Doleschalia polibete Crame |
Doleschalia polibete Crame |
Doleschalia polibete Crame Bagian Kepala |
Doleschalia polibete Crame bagian Ekor |
Kali ini saya menemukannya sedang melahap dengan rakus daun Asystasia gangetica yang tumbuh subur di bantaran sungai Kali Bekasi. Mulutnya tiada henti melahap daun daun hijau segar yang masih basah karena embun pagi. Ternyata dugaan saya sedikit meleset, karena umumnya ulat akan bergerak untuk makan setelah daun mengering dan rasanya renyah. Ulat biru bertotol merah ini membuat dugaan saya meleset dan memang hanya 1 ekor ini saja yang sudah bangun sepertinya, yang lain masih berdiam diri menikmati pagi.
Perhatikan wajah sangarnya, mirip topeng robot transformer yang siap berkelahi dengan siapa pun yang menghalangi jalannya.
Panjang ulat biru ini sekitar 6.4 cm, yang saya ukur dengan DM alias Diamater Tape yang saya selalu saya bawa ke mana saya jalan yang biasanya untuk mengukur diameter setinggi dada pohon saat di HTI (Hutan Tanaman Industri).
Saya pernah menemui Ulat Doleschalia polibete dengan warna yang tidak biru mengkilat seperti yang saya temukan saat ini. Biasanya berwarna hitam dan noktah oranye dengan duri dan garis putih yang mirip.
Setelah sekian lama mempelajari segala jenis Caterpillar, gradasi warna memang sering saya temukan tetapi karakter dan tipe tanda tanda identifikasi biasanya sama. Mungkin pengaruh waktu bertemu dan jenis makanan yang dikonsumsi Sang Ulat.
Kalau memang menjadi hama di tanaman pokok, pengendalian bisa dengan manual alias dipencet satu persatu terus digoreng (Bercanda ya) atau dengan menggunakan Insektisida dengan bahan aktif Sihalotrin.
Saran saya sih tunggu sampai menjadi kepompong dan berproses metamorfosis lengkap menjadi kupu kupu.
Semoga bermanfaat dan tidak kaget saat bertemu Ulat Transformer.
#Doleschalia polibete
#Asystasia
#Grapthyllum
#Pseuderanthemum
#Strobilanthes
#Caterpillar
#UlatBerwarnaBiru
#BlueCaterpillar
#TransformerCaterpillar
#Nymphalidae
#PlanterandForester
Ini ulat Doleschallia bisaltide berhubung ditemukannya di Jawa, kalau ditemukan di Sulawesi maka barulah muncul kemungkinan D. polibete
ReplyDelete