Cinnamon Cassia (L) Nees ex Blume
Cinnamon Cassia (L) Nees ex Blume
Lebih dikenal sebagai Cinnamon Tiongkok atau Kayu Manis Cina.
Tumbuhan tersebut merupakan salah satu dari beberapa spesies Cinnamomum yang biasanya digunakan karena kulit kayu mereka yang beraroma, yang digunakan sebagai rempah-rempah.
Di Amerika Serikat, kayu manis Cina merupakan jenis kayu manis paling umum yang digunakan. Kuncup-nya juga digunakan sebagai rempah-rempah, khususnya di India, dan sempat digunakan oleh bangsa Romawi kuno.
Pohon tersebut bertumbuh sampai 10–15 m panjangnya, dengan kulit kayu yang sangat abu-abu dan keras, sementara daun-daunnya dapat memiliki panjang seukuran 10–15 cm dan memiliki warna kemerahan ketika masih muda.
Kebanyakan rempah-rempah yang dijual sebagai kayu manis di Amerika Serikat, Inggris , dan India adalah kayu manis China dan ] Kayu manis Indonesia (C. burmannii) dijual dalam jumlah yang lebih sedikit.
Kayu manis China sangat dekat dengan kayu manis Ceylon (C. verum), kayu manis Saigon (C. loureiroi, juga dikenal sebagai "kayu manis Vietnam"), dan kayu manis Indonesia (C. burmannii).
Pada seluruh empat spesies tersebut, kulit kayu-nya yang dikeringkan digunakan sebagai rempah-rempah. Rasa kayu manis China
kurang terasa ketimbang kayu manis Ceylon.
Kayu manis Tiongkok diproduksi di China dan Vietnam. Sampai 1960an, Vietnam adalah produsen kayu manis Saigon paling berpengaruh, yang mengandung minyak dengan kadar yang tinggi, dan memiliki rasa yang kuat.
Namun, karena perselisihan yang terjadi akibat Perang Vietnam, produksi kayu manis Indonesia di dataran tinggi pulau Indonesia Sumatra menggantikan posisi tersebut.
Kayu manis Indonesia memiliki kandungan minyak yang terendah dari tiga jenis kayu manis, sehingga menjadikan sebagai yang paling rendah harganya. Kayu manis Tiongkok memiliki rasa yang lebih manis ketimbang kayu manis Indonesia, setara dengan kayu manis Saigon, tetapi dengan kandungan minyak yang lebih rendah.
Cinnamon Cassia (L) Nees ex Blume |
Cinnamon Cassia (L) Nees ex Blume |
Cinnamon Cassia (L) Nees ex Blume |
Cinnamon Cassia (L) Nees ex Blume |
Lebih dikenal sebagai Cinnamon Tiongkok atau Kayu Manis Cina.
Tumbuhan tersebut merupakan salah satu dari beberapa spesies Cinnamomum yang biasanya digunakan karena kulit kayu mereka yang beraroma, yang digunakan sebagai rempah-rempah.
Di Amerika Serikat, kayu manis Cina merupakan jenis kayu manis paling umum yang digunakan. Kuncup-nya juga digunakan sebagai rempah-rempah, khususnya di India, dan sempat digunakan oleh bangsa Romawi kuno.
Pohon tersebut bertumbuh sampai 10–15 m panjangnya, dengan kulit kayu yang sangat abu-abu dan keras, sementara daun-daunnya dapat memiliki panjang seukuran 10–15 cm dan memiliki warna kemerahan ketika masih muda.
Kebanyakan rempah-rempah yang dijual sebagai kayu manis di Amerika Serikat, Inggris , dan India adalah kayu manis China dan ] Kayu manis Indonesia (C. burmannii) dijual dalam jumlah yang lebih sedikit.
Kayu manis China sangat dekat dengan kayu manis Ceylon (C. verum), kayu manis Saigon (C. loureiroi, juga dikenal sebagai "kayu manis Vietnam"), dan kayu manis Indonesia (C. burmannii).
Pada seluruh empat spesies tersebut, kulit kayu-nya yang dikeringkan digunakan sebagai rempah-rempah. Rasa kayu manis China
kurang terasa ketimbang kayu manis Ceylon.
Kayu manis Tiongkok diproduksi di China dan Vietnam. Sampai 1960an, Vietnam adalah produsen kayu manis Saigon paling berpengaruh, yang mengandung minyak dengan kadar yang tinggi, dan memiliki rasa yang kuat.
Namun, karena perselisihan yang terjadi akibat Perang Vietnam, produksi kayu manis Indonesia di dataran tinggi pulau Indonesia Sumatra menggantikan posisi tersebut.
Kayu manis Indonesia memiliki kandungan minyak yang terendah dari tiga jenis kayu manis, sehingga menjadikan sebagai yang paling rendah harganya. Kayu manis Tiongkok memiliki rasa yang lebih manis ketimbang kayu manis Indonesia, setara dengan kayu manis Saigon, tetapi dengan kandungan minyak yang lebih rendah.
0 Response to "Cinnamon Cassia (L) Nees ex Blume"
Post a Comment