Pandanus tectorius Parkinson
Pandanus tectorius
Parkinson ex Du Roi, 1774
Pandanus tectorius Parkinson |
Pandanus tectorius Parkinson |
Daun berbentuk pita, 70-250 × 3-9 cm, kaku, hijau kebiruan dan berlilin, bertulang daun sejajar, dengan duri tempel pada tepi daun dan sisi bawah ibu tulang daun, berujung meruncing. Daun-daun berkumpul rapat di ujung ranting, dalam 3 baris yang tersusun spiral, duduk, dengan pangkal memeluk batang, meninggalkan bekas bentuk cincin bila rontok. Berumah dua (dioesis), perbungaannya berupa tongkol; tongkol bunga jantan menggantung, panjang 25–60 cm, dengan 10-20 cabang samping, terselubung dalam seludang putih-kuning yang berbau harum. Tongkol bunga betina menyendiri, berbentuk bongkol bulat, bergaris tengah lk. 5 cm.
Pandanus tectorius Parkinson |
Buah majemuk (dikenal sebagai cephalium), sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warnanya, terdiri dari banyak buah tunggal. Bentuk mulai dari bulat telur, menjorong (elipsoid), hampir bulat, dan serupa bola; panjang 8-30 × 4–20 cm pada garis tengahnya. Buah batu (disebut falang, phalanges) bentuk bulat telur terbalik hingga lonjong, 2,5-11 × 1,5-6,7 cm; kulit buah (eksokarp) hijau, kuning, jingga, merah bila masak; daging buah (mesokarp) putih menyerabut dan berisi udara di bagian ujung, berdaging kekuningan hingga jingga atau merah-jingga di pangkal. Biji bulat telur, menjorong, atau lonjong, 6-20 milimeter panjangnya.
Pandanus tectorius Parkinson |
Pandanus tectorius sangat bervariasi dalam morfologi dan sifat-sifatnya. Para ahli umumnya belum bersepakat mengenai status taksonomi P. tectorius dan kerabat dekatnya, P. odorifer (Forssk.) Kuntze (sin. P. odoratissimus L.f.). Sebagian pakar memandang bahwa takson yang satu adalah anak jenis takson yang lain; sementara sebagian yang lain menganggapnya sebagai dua spesies yang berbeda.
Pandan pudak duri (P. odorifer), yang harum bunganya tahan jauh lebih lama, sering dianggap sama dengan P. tectorius, baik karena perawakannya yang mirip, maupun karena biasa ditemukan pada habitat yang sama di hutan pantai. P. odorifer juga disebut pandan laut (Ind.) atau pandan pasir (Jw.). P. odorifer memiliki duri yang berukuran lebih besar, dengan warna putih atau lebih pucat dari duri P. tectorius yang kehijauan.
Pandanus tectorius Parkinson |
Di samping itu, pandan tikar berguna dalam teknik agroforestri, dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pagar hidup, tanaman multiguna dalam wanatani, bahan mulsa, stabilisasi tanah (pasir) pantai dari hembusan angin, jalur penahan angin untuk melindungi tanaman pertanian dari semburan air laut, sumber pakan ternak, dan lain-lain
Varietas atau forma yang berbeda-beda menghasilkan manfaat yang berlainan pula. Umumnya varietas atau kultivar P. tectorius yang dibudidayakan di Jawa adalah untuk diambil daunnya sebagai bahan anyaman.[9][10] Di wilayah Pasifik, ratusan varietas dikenali oleh penduduk pulau-pulau di sana, sebagiannya bermanfaat sebagai bahan anyaman, dan sebagian lagi dipujikan buahnya yang enak.
Buah-buah yang didamparkan air laut di pantai
Beberapa varietas yang disebut-sebut Heyne, di antaranya:
Pandan samak (P. tectorius var. samak (Hassk.) Warb.), barangkali merupakan jenis pandan yang paling penting di Jawa sebagai penghasil bahan anyaman (topi, tikar, dll.). Nama-nama lainnya, di antaranya, pandan tikar (Ind.); pandan abu (Sumbar); pandan kapur atau pandan putih (Tnr., karena daunnya keputih-putihan berlapis lilin); pandan cucuk (Banten, cucuk: duri); pandan samak (Sd.); pandan jaksi (Sd.) atau jeksi (Jw.).
Pandan sari, dari Kedu, sebagai bahan anyaman halus. Juga untuk menutup tepian anyaman[9].
Pandan jaran (Jw. jaran: kuda), untuk anyaman kasar. Kurang disukai karena daunnya agak kaku, dan warnanya bebercak kekuningan
Pandan bĕtok, dari Blora, untuk anyaman kasar.
Pandan kali, dari Yogyakarta, untuk anyaman kasar.
Pandan tebu, untuk anyaman, dari Bawean.
Pandan pudak atau pandan tak berduri (P. tectorius var. laevis Warb.), dipakai sebagai bahan anyaman halus (tempat rokok, tempat sirih, tikar halus). Bunga jantannya (Jw., pudak) dimanfaatkan sebagai pengharum ruangan dan pakaian, meskipun tak berapa tahan lama. Nama-nama lainnya, di antaranya, pandan pudak, pandan pudak emprit (Btw., Sd., Jw.); pandan lengis (Bl.); pandang puda (Mak., Bug.); pandan kasturi (Ambon); pandan puteri, pandan putih (Mink.); dan lain-lain.
Pandan menjalar, yang disebut oleh Rumphius dengan nama Pandanus repens], dan dipersamakan oleh Merrill dengan Pandanus sabotan Blanco dari Filipina[4]. Daun-daun pandan ini dimanfaatkan untuk membuat tudung, dan tikar kasar. Di Ternate dan Banda tumbuhan ini disebut kokoya; di Ambon disebut leut; dan di Seram dinamai rune.
Pandanus tectorius Parkinson |
Pandanus tectorius Parkinson |
-
Sinonim
- Pandanus adscendens H.St.John
- Pandanus baptistii Misonne
- Pandanus chamissonis Gaudich.
- Pandanus laevis Lour.
- Pandanus pedunculatus R.Br.
-
Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius ParkinsonPandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson Pandanus tectorius Parkinson
Pandanus repens Miq.
Pandanus sabotan Blanco
Pandanus samak Hassk.
Pandanus spurius (Willd.) Miq.
Pandanus veitchii Mast.
Buah pandan yang sangat besar dan lebat saat berkunjung ke Kebun Raya Bogor
ReplyDeleteNumpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.club....^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856