Lunasia amara Blanco alias Sanrego
Lunasia amara Blanco alias Sanrego
Sanrego alias Lunasia amara.
A decoction of the bark and leaves is rubbed on swollen limbs and is also used as a treatment for skin diseases. Sap from the bark is used as eyedrops to treat inflamed or irritated eyes. Bark and leaves or seeds are taken as a treatment for digestive disorders.
Lunasia amara adalah semak atau pohon kecil yang selalu hijau dan jarang bercabang yang dapat tumbuh hingga 12 meter.
Rebusan kulit kayu dan daun digosokkan pada anggota badan yang bengkak dan juga digunakan sebagai pengobatan untuk penyakit kulit.
Lunasia amara Blanco yang ditanam di Taman Tematik Obat ini berasal dari Kabupaten Hulu Sungai, Kalimantan Selatan.
Tinggi pohon dapat mencapai 12 m, jarang bercabang, seluruh bagian tumbuhan ditutupi trikoma sisik.
Sanrego alias Lunasia amara.
Snakebites medicine.
Tanaman Anti Bisa Ular
Lunasia amara is an evergreen, sparsely-branched shrub or small tree that can grow up to 12 metres tall.
A well known native medicine of the Philippines and Indonesia, the plant is commonly harvested from the wild and is sold in local markets.
It is occasionally planted for medicinal use. The bark is mentioned as a remedy for snakebites and stomach problems.
Lunasia amara Blanco |
Stem bark material of this species has shown activity against tumour cell cultures
Lunasia amara Blanco |
Obat asli Filipina dan Indonesia yang terkenal, tanaman ini biasanya dipanen dari alam liar dan dijual di pasar lokal. Kadang-kadang ditanam untuk penggunaan obat. Kulit pohon disebut sebagai obat untuk gigitan ular dan masalah perut.
Lunasia amara Blanco |
Getah dari kulit pohon digunakan sebagai obat tetes mata untuk mengobati mata yang meradang atau teriritasi. Kulit dan daun atau biji diambil sebagai pengobatan untuk gangguan pencernaan.
Bahan kulit batang dari spesies ini telah menunjukkan aktivitas melawan kultur sel tumor.
Lunasia amara Blanco |
Nama lokal dari tanaman ini di antaranya Kemaitan (Jawa), Pamaitan (Madura), Sanrego, Pingsang (Sulawesi), atau Makelun, Halaluna, Bungkus Kusu (Maluku).
Lunasia amara merupakan tumbuhan asli Malesia dan Australasia yang tersebar di seluruh kepulauan di Filipina, Kalimantan, Pulau Jawa bagian tengah dan timur, hingga Papua Nugini bagian tenggara, dan Cape York di Australia.
Lunasia amara Blanco |
Daunnya berhadapan, tunggal, bertumpuk di ujung cabang, berbadan lanset terbalik sampai membulat atau sebaliknya bulat telur sampai lanset, bunga jantan dan betina tidak berada dalam satu pohon. Biji berbentuk bulat telur terbalik, berwarna coklat tua sampai coklat kemerahan. Perbanyakan tanaman ini dapat melalui biji atau dengan cara dicangkok.
Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai herbal oleh beberapa suku bangsa di Indonesia. Rebusan kulit kayu dan daun Kemaitan dapat mengobati bagian badan yang bengkak, penyakit kulit dan afrodisiak. Masyarakat Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara memanfaatkan kulitnya untuk obat tetes mata.
Sementara itu di Filipina dan Thailand, kulit kayunya digunakan sebagai obat pada bekas gigitan ular dan obat sakit perut. Kulit kayu dan bijinya dimanfaatkan untuk mengatasi masalah pada sistem pencernaan. Penawar racun anak panah pun disebutkan dibuat dari kematian.
0 Response to "Lunasia amara Blanco alias Sanrego "
Post a Comment