Mengenal Tanaman Berkhasiat Obat, Abroma augusta atau Abroma augustum
Abroma augusta
Abroma augustum, kadang-kadang ditulis Abroma augusta, kapas Iblis, adalah spesies Abroma (Sterculiaceae, atau Malvaceae dalam beberapa klasifikasi). Ini memiliki bunga merah gelap dengan penampilan yang khas dan tidak biasa. Ini didistribusikan secara luas di Asia. Sebelumnya diperkirakan tumbuh di utara Queensland tetapi survei terbaru tidak menemukannya.
Daun dan batang ditutupi dengan rambut berbulu lembut yang sangat mengganggu sentuhan. Kulit menghasilkan serat seperti rami.
Spesies ini pertama kali digambarkan, sebagai Theobroma augustum (atau Theobroma augusta) oleh Carl Linnaeus pada tahun 1768.
Penanaman
Di rumah kaca, tanaman mekar dari akhir musim semi ke awal musim panas. Bunga merah marun terbentuk di malai terminal. Masing-masing bunga memiliki tinggi 7,5 cm.
Abroma augustum diperbanyak dari biji. Benih berkecambah dalam 21-30 hari pada 72 ° F (24 ° C).
Abroma augusta or Abroma augustum. Devil's Cotton Kapas hantu (Abroma augusta (L.) L.f.) adalah sejenis pohon kecil dari suku Malvaceae (sebelumnya Sterculiaceae).
Abroma augusta atau Abroma augustum |
Daun dan batang ditutupi dengan rambut berbulu lembut yang sangat mengganggu sentuhan. Kulit menghasilkan serat seperti rami.
Spesies ini pertama kali digambarkan, sebagai Theobroma augustum (atau Theobroma augusta) oleh Carl Linnaeus pada tahun 1768.
Penanaman
Di rumah kaca, tanaman mekar dari akhir musim semi ke awal musim panas. Bunga merah marun terbentuk di malai terminal. Masing-masing bunga memiliki tinggi 7,5 cm.
Abroma augustum diperbanyak dari biji. Benih berkecambah dalam 21-30 hari pada 72 ° F (24 ° C).
Abroma augusta atau Abroma augustum |
Abroma augusta or Abroma augustum. Devil's Cotton Kapas hantu (Abroma augusta (L.) L.f.) adalah sejenis pohon kecil dari suku Malvaceae (sebelumnya Sterculiaceae).
Perdu ini menyebar mulai dari India, Asia Tenggara, Tiongkok selatan, melalui Nusantara hingga ke Pasifik. Nama-nama lokalnya, di antaranya, kapas hantu (Mly.); ki kecangki, ki cacangkir, kaworo (Sd.); kapasan, lawé (Jw.); barèh-barèh (Mink.); rĕbong pĕngayoh (Lamp.); amè-amè (Ternate); jaba oto (Halmahera); runa (Buru) Juga ki tèspong (Sd.); sentolo, waron (Jw.).Dalam bahasa Inggris, sebutan tumbuhan ini adalah Devil’s cotton, perennial Indian hemp, atau cotton abroma. Semak yang tegak atau pohon kecil, tingginya hingga 10 m akan tetapi umumnya 2–3 m.
Batang dan ranting dengan pepagan yang berselimut rambut bintang, yang tajam, rapuh, dan menggatalkan kulit; kadang-kadang pula dengan rambut kelenjar Daun-daun tunggal, berseling, bertangkai panjang, pangkalnya berbentuk jantung dan ujungnya meruncing; dengan bentuk dasar yang sangat berubah-ubah: dekat pangkal ranting bentuk bundar (-bundar telur hingga bentuk jantung) berlekuk 3-5, lk. 20–37 cm garis tengahnya, dan yang dekat ujung ranting bundar telur memanjang dengan tepi bergigi halus. Bunga-bunga berkumpul dalam malai payung tambahan (cyme) di ujung ranting atau berhadapan dengan daun, berisi 1-4 kuntum, tangkai payung lk. 1–3 cm, daun pelindung (braktea) 6–8 mm.
Bunga terletak menggantung, berdiameter 3–5 cm, berkelamin ganda, berbilangan-5, tangkainya sepanjang 1–3,5 cm. Kelopak bunga bertaju-5 berbagi dalam, menyegitiga, 15–20 mm × 6 mm, kehijauan. Daun mahkota 5 helai, bentuk sendok, 2–3,5 cm × 1 cm; ungu tua, merah atau kuning dengan pangkal cekung dan putih; lemas menggantung. Tabung benang sari bentuk periuk, kepala sari 15, tiap kali berseling antara 3 kepala sari dan 1 staminodium Buah kotak bentuk lonceng atau kerucut terbalik, bersayap 5, berparuh atau tidak, di ujungnya membuka pecah menurut ruang, di sisinya membelah menurut sekat, ukuran lk. 4–5 cm × 3–4 cm.Biji silindris atau bulat telur sungsang, 3–4 mm × 2 mm, tanpa sayap atau aril, hitam
Kapas hantu menyebar secara alami mulai dari India, Asia Tenggara, ke timur hingga Tiongkok selatan dan Kepulauan Solomon, dan ke selatan hingga Australia utara. Di Asia Tenggara, tumbuhan ini tercatat dari Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Filipina Dibudidayakan di India, Asia Tenggara, dan Afrika (Kongo dan Uganda) terutama untuk seratnya.
Perdu ini umum didapati di sepanjang tepi air, di dalam rimba semak, atau di wilayah terbuka; pada ketinggian 5-1.100 m dpl. Juga umum ditemukan di hutan-hutan sekunder, lahan-lahan yang telantar, pinggir kampung, serta tepi-tepi jalan dan jalan kereta api.
Wilayah sebaran alami kapas hantu memiliki suhu harian lk. 27–30 °C pada bulan-bulan yang terpanas, rata-rata curah hujan sekurangnya 1500 mm pertahun, dan lengas relatif yang tinggi Dari pepagan bagian dalam dihasilkan serat, yang cukup halus untuk dipintal menjadi tali (benang) pancing, jaring ikan, jaring tidur (hammock), tambang, dan bahkan pakaian.Serat ini bahkan dikatakan sekualitas dengan yute.
Di Lampung, serat-serat yang sangat halus dicat dan disusun sebagai cemara (rambut palsu) Untuk mendapatkan serat-serat ini, menurut Rumphius orang-orang Bali memotong batang dan ranting-ranting yang tebal, dan lalu merendamnya dalam lumpur selama 2 atau 3 hari hingga membusuk. Setelah pepagan luarnya yang kasar dikerok, bagian dalamnya yang putih dan halus dicerai-beraikan untuk memperoleh serat yang baik untuk dijadikan benang atau tali. Rumphius menamai tumbuhan ini sebagai "capas antu" (Lat.: Gossypium daemonis, atau Bld.: Duivels cattoen) Dari akar, batang, daun dan lain-lain bagian tumbuhan dihasilkan bahan obat. Kapas hantu digunakan secara tradisional di India dan Bangladesh untuk mengatasi gangguan pada haid, sebagai obat kuat (afrodisiak) dan anti-kesuburan, menyembuhkan sakit kencing nanah (gonore) dan kencing manis (diabetes), serta menyembuhkan penyakit kulit.Di zaman Rumphius, akarnya dipergunakan sebagai obat kudis.
Kapas hantu adakalanya ditanam sebagai perdu hias
#TanamanBahanBakuSerat
#TanamanBahanBakuSerat
#TanamanPenghasilSerat
Abroma augusta (L) L.f
0 Response to "Mengenal Tanaman Berkhasiat Obat, Abroma augusta atau Abroma augustum"
Post a Comment